Desember 31, 2010

BERGESERNYA NILAI-NILAI KEBANGSAAN AKIBAT GLOBALISASI BUDAYA

Era Globalisasi yang senantiasa ditopang oleh kosmopolitanisme melanda dunia dewasa ini mengakibatkan dunia tanpa batas waktu dan ruang sehingga informasi yang ada di seluruh dunia dapat dengan mudah diakses dengan cepat oleh setiap manusia tanpa membedakan anak-anak ataupun orang dewasa. Informasi tersebut dapat menguntungkan masyarakat Indonesia tetapi juga dapat merugikan yaitu dapat mengakibatkan menurunnya budaya dalam masyarakat Indonesia yang pada akhirnya melemahkan ketahanan negara. Dimana budaya dari luar negeri yang masuk bisa sangat mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia yang tercemin dari perilaku, pola pikir, pola tindak serta gaya dalam masyarakat Indonesia yang mengarah krisis nasionalisme.
Kita sebagai manusia tidak bisa dipisahkan dari budaya, maka sebagaimana manusia dan masyarakatnya, sebegitulah pula budayanya. Demikian pula sebaliknya, sebagaimana budaya, sebegitulah manusia dan masyarakat pemilik yang mengembangkannya. Manusia dan masyarakat berkembang malalui pengembangan budayanya. Entitas (jati diri) dan kualitas masyarakat ditentukan oleh hasil pengembangan budayanya. Karena itu, rendahnya atau tingginya kualitas dari hasil perubahan atau pengembangan budaya tercermin pada rendahnya atau tingginya kualitas manusia dan masyarakatnya. (Ishak Ngeljaratan)
Pembahasan dibatasi tentang pengaruh negatif globalisasi pada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia khususnya pengaruh informasi televisi yang mengakibatkan bergesernya nilai-nilai kebangsaan masyarat kita dan mengarah pada krisis nasionalisme serta upaya-upaya untuk menanggulanginya.

Pengaruh informasi dunia tanpa batas tersebut sangat deras dan menjadi suatu kebutuhan setiap harinya, dimana informasi tersebut dapat dengan mudah ditemukan dimedia cetak dan elektronik khususnya pada tanyangan televisi yang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat kita. Dibalik segi positif tayangan televisi yang berisi informasi, pengetahuan, pendidikan dan hiburan tanpa disadari televisi telah memberikan banyak pengaruh negatif dalam kehidupan manusia baik anak-anak maupun orang dewasa khususnya masyarakat Indonesia.
Tanyangan televisi saat ini terdapat banyak gaya kehidupan yang tidak sesuai dengan tatanan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan pada umumnya mengedepankan budaya-budaya asing yang berpandangan liberalisme, serba modern, vulgaritas, individualisme dan kurang mengangkat budaya lokal dalam bentuk tindakan dan berpikir. Orang yang semakin sering menonton tayangan-tayangan seperti itu pada akhirnya akan menerima hal itu sebagai sesuatu perbuatan yang normal. Hal ini sangat mempengaruhi pola pikir, ideologi, perilaku dan budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma adat ketimuran. Kondisi seperti ini akan rentan menggeser atau mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan bangsa Indonesia yang selama ini dipertahankan oleh bangsa kita, yang pada akhirnya menyebabkan kiris nasionalisme.

Melihat kondisi di atas peran pemerintah sangat diperlukan untuk memfilter dan memfasilitator tayangan-tanyangan televisi yang sesuai dengan tatanan, kaidah, norma dan moral masyarakat Indonesia. Begitu juga peran tokoh agama, adat dan masyarakat dalam memberikan pandangan dan batasan tentang tayangan-tayangan yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut serta berusaha meningkatkan keimanan setiap penganutnya, memelihara dan meningkatkan norma-norma adat istiadat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarat. Tidak kalah pentingnya adalah dunia pendidikan dan keluarga, dimana dari sejak dini telah diperkenalkan pendidikan ahlak,/budi pekerti, moral dan etika kepada anak-anak dan dimasukkan kedalam kurikulum sekolah, serta peningkatan bimbingan dan pengawasan dari keluarga dengan pendekatan kasih sayang dan pengertian, sehingga mereka dapat memfilter tayangan-tayangan tersebut, yang pada akhirnya membentuk pribadi yang solid dan mempuyai ketahanan dalam menghadapi dunia masa depan.

Akhirnya kita sadari tidak mungkin menghindar dari arus informasi yang deras pada era globalisasi sekarang ini tetapi penanganan yang terpadu antara pemerintah, tokoh agama, adat dan masyarakat, serta dunia pendidikan dan keluarga sangat dibutuhkan dalam membendung arus globalisasi budaya yang telah masuk kedalam masyarakat kita sehingga diharapkan memperkecil menurunnya nilai-nilai kebangsaan/krisis nasional.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ijin copas yah, untuk tugas b.indonesia

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Blog Themes | Bloggerized by andri pradinata - Gold Blogger Themes | AP14