Mei 24, 2011

” BIAYA PENDIDIKAN YANG TINGGI DAN DAMPAKNYA BAGI FISIOLOGIS ANAK ”


Keadaan ekonomi Indonesia yang semakin terpuruk sejak krisis moneter tahun 1998, disusul kenaikan bahan bakar minyak dan harga beras pada awal tahun 2005 menyebabkan jumlah orang-orang miskin bertambah banyak. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui penduduk miskin pada Maret 2006 mencapai 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen dari total jumlah penduduk (Berita Resmi Statistik, 2006). Bertambahnya penduduk miskin secara otomatis berarti semakin manambah banyak keluarga yang sulit untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Bila melihat fakta yang ada di Indonesia, selain merupakan permasalahan ekonomi, kemiskinan juga menjadi akar permasalahan berbagai aspek kehidupan. Kemiskinan mempengaruhi bidang kesehatan masyarakat. Ketidakmampuan finansial menyebabkan masyarakat miskin sering tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, sulit untuk membiayai pengobatan ketika sakit, keterbatasan dana untuk menciptakan sanitasi lingkungan yang baik dan bahkan menyebabkan kejadian yang cukup ekstrim seperti kelaparan di beberapa daerah di Indonesia yang menyebabkan banyak balita menderita gizi buruk. Prasetyo (2006:10) menulis “setiap hari lahir sekitar 11.000 anak Indonesia, namun 800 di antaranya meninggal sebelum usia lima tahun oleh penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah”.
Kemiskinan membatasi kesempatan anak-anak memperoleh pendidikan seperti yang diungkapkan dalam Kompas (2007:1) “sejumlah warga negara kurang mampu menyatakan pesimis bisa memberikan bekal pendidikan kepada anak-anak mereka, minimal hingga jenjang SLTA. Umumnya, kendala yang mereka hadapi adalah belitan kemiskinan sehingga prioritas pendidikan tergeser oleh kebutuhan sehari-hari”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang yang telah di jelaskan, maka dapat di rumuskan maslah sebagai berikut ;
a.       Gambaran kemiskinan dan Pendidikan di negri ini ?
b.      Kaitan masalah biaya pendidikan dan dampaknya bagi peserta didik ?


ARGUMENTASI& ALASAN


Permasalahan pendidikan merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainya tujuan pendidikan, untuk saat ini banyak yang berargument bahwa masalah pendidikan di negri in ilebih di lihat dari 3 halpokok, yakni ; Pemerataan Pendidikan, Mutudan Relevansi Pendidikan, Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan. Tetapi untuk saat ini saya lebih menitik berat kanpada bidang perekonomian yang menjadi bagian tolak ukur kehidupan bermasyarakat. Tak bisa kita pungkiri untuk saat ini bahwa biaya pendidikan bukan lagi hal yang murah terutama apa bila kita menyangkut masalah perguruaan tinggisaat ini dengan kebijakan “ BADAN HUKUM PENDIDIKAN-nya " yang mambebankan pendanaannya kepada para-Mahasiswanya. Mungkin bagi masyarakat umum biaya di perguruaan tinggi adalah hal yang mahal itu di anggab wajar, tapi kita menilik di bagian sekolah tingkat dasar baik di tingkat SD, SMP memang gratis. Tapi bagaimana biaya sekolah SMA. Sebagai contoh ada SMA Negeri kabupaten di Jawa Tengah yang pada tahun ini uang pangkal Rp 3juta-Rp 5juta ditambah SPP Rp 250.000,-/bulan atau Rp 1,5juta/semester (6 bulan). Bayangkan petani atau tukang becak bagaimana bisa menyekolahkan anaknya ke SMA tersebut. Mau menjual ternak atau sawah ? Itu tidak mungkin karena barang tersebut adalah sumber penghidupan. Akhirnya biarpun nilai bagus tapi akhirnya harus gigit jari.
Bagaimana nasib anak orang miskin, anak petani, anak nelayan, anak buruh. Bukankah mereka juga berhak mengenyam pendidikan tinggi. Apa mereka hanya berhak sekolah sampai SMP saja? Atau merekahanya berhak kuliah di sekolah-sekolah atau kampus “pinggiran”. Apakah mereka tak panta suntuk sekolah di UI, ITB, UGM? Lantas dimana bagimana amanat pembukaan UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. Atau yang berhak cerdasanya mereka yang kaya saja. Yang miskin biar tetap bodoh dan miskin.

Ini sebuah ironi. Anggaran pendidikan dinaikkan, tetapi biaya untuk mengakses pendidikan semakin mahal. Saya secara pribad imenyedihkan kejadian ini. Tulisan ini diilhami kejadian nyata yang terjadi di negeriini. Semoga dapat menjadi pemikiran bagi pemimpin bangsa yang telah kita pilih. Mendapatkan kesempatan pendidikan adalah hak semua warganegara.
Bukankah negara ini didirikan untuk mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya ?

PENDIDIKAN DAN KEMISKINAN

a.   Gambaran kemiskinan di Indonesia
Keadaan ekonomi Indonesia yang semakin terpuruk sejak krisis moneter tahun 1998, disusul kenaikan bahan bakar minyak dan harga beras pada awal tahun 2005 menyebabkan jumlah orang-orang miskin bertambah banyak. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui penduduk miskin pada Maret 2006 mencapai 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen dari total jumlah penduduk (Berita Resmi Statistik, 2006). Bertambahnya penduduk miskin secara otomatis berarti semakin manambah banyak keluarga yang sulit untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Bila melihat fakta yang ada di Indonesia, selain merupakan permasalahan ekonomi, kemiskinan juga menjadi akar permasalahan berbagai aspek kehidupan. Kemiskinan mempengaruhi bidang kesehatan masyarakat. Ketidakmampuan finansial menyebabkan masyarakat miskin sering tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, sulit untuk membiayai pengobatan ketika sakit, keterbatasan dana untuk menciptakan sanitasi lingkungan yang baik dan bahkan menyebabkan kejadian yang cukup ekstrim seperti kelaparan di beberapa daerah di Indonesia yang menyebabkan banyak balita menderita gizi buruk. Prasetyo (2006:10) menulis “setiap hari lahir sekitar 11.000 anak Indonesia, namun 800 di antaranya meninggal sebelum usia lima tahun oleh penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah”.
Kemiskinan membatasi kesempatan anak-anak memperoleh pendidikan seperti yang diungkapkan dalam Kompas (2007:1) “sejumlah warga negara kurang mampu menyatakan pesimis bisa memberikan bekal pendidikan kepada anak-anak mereka, minimal hingga jenjang SLTA. Umumnya, kendala yang mereka hadapi adalah belitan kemiskinan sehingga prioritas pendidikan tergeser oleh kebutuhan sehari-hari”.
Kemiskinan dapat mempengaruhi stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat karena kebutuhan yang tidak terpenuhi membuat keresahan masyarakat bertambah sehingga menimbulkan gejolak-gejolak sosial. Seperti demonstrasi menuntut kebijakan pemerintah, pelegalan larangan-larangan umum dengan alasan ketidakmampuan ekonomi, tipisnya rasa nasionalisme bangsa oleh karena ketidakpuasan terhadap pemerintah dan sebagainya.
Kemiskinan mempengaruhi tindak kriminalitas. Aristoteles (dalam Haba, 2005) seorang filsuf Yunani kuno mengungkapkan “Kemiskinan adalah orang tua dari revolusi dan kriminalitas”. Banyak tindak kriminalitas diakibatkan oleh kemiskinan, seperti kasus pencurian, penjualan anak bahkan pembunuhan yang disebabkan kerena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam hal ini jelas dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan salah satu penyakit bangsa yang sangat menghambat pembangunan dan harus terus diatasi apabila tidak menginginkan bangsa menjadi semakin terpuruk. Data perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak (UNICEF) menyatakan, dua sampai tiga juta anak Indonesia akan disebut sebagai generasi yang hilang akibat kekurangan pangan, penyakitan dan tidak berpendidikan (Prasetyo, 2006:11).
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa kemiskinan adalah patologi sosial. Menurut Matza dan Miller (dalam Haba, 2005) tentang kemiskinan “Above all it is social pathology, which is to say that disrepute is the imputation or stigma that goes along with being sub-employed” oleh karena itu pemerintah, segenap elemen masyarakat, lembaga-lembaga swadaya masyarakat perlu mencurahkan perhatian khusus untuk mengentaskan kemiskinan.
Pandangan akan batasan dan faktor-faktor penyebab kemiskinan memang beragam. Scarpitti (1992:209) menulis bahwa masyarakat Amerika memiliki pandangan tentang kemiskinan yang khas dan keras. Pandangan masyarakat ini meyakini bahwa orang miskin menjadi miskin karena kegagalan mereka sendiri. Akibatnya, kemiskinan dilihat sebagai permasalahan individual dengan solusi-solusi individual.
Scarpitti (1992:211-212) juga menguraikan pandangan masyarakat Amerika yang tertuang dalam American dream mengenai pandangan terhadap budaya kemiskinan. Budaya kemiskinan didefinisikan sebagai suatu cara hidup yang dilambangkan dalam masyarakat urban dan perkampungan kumuh. Hal ini terdiri dari banyak jalinan sosial, ekonomi dan faktor-faktor psikologis, termasuk disorganisasi keluarga dan tidak merencanakan masa depan. Pendapat budaya kemiskinan masyarakat Amerika ini mendorong banyak stereotip terkemuka, seperti orang-orang miskin tidak mau bekerja, mereka tidak dapat menunda kepuasan dan mereka malas. Asumsi ini menganggap kemiskinan berasal dari moral yang miskin, bukan karena kurangnya uang mereka. Anggapan dominan tentang kemiskinan ini dihasilkan dari budaya etika kerja Protestan masyarakat Amerika dan American dream yang berpikir bahwa dengan berkerja keras dan keyakinan, seseorang dapat mengusahakan kesuksesan. Menurut keyakinan ini, orang-orang mengendalikan hidup mereka sendiri dan hanya membutuhkan aplikasi diri untuk menghindari menjadi miskin.
Hasbullah (2006:16) juga mengungkapkan bahwa kemiskinan terjadi bukan semata karena pendidikan yang rendah, akses sumberdaya ekonomi terbatas, dan kurang modal melainkan manusia juga hidup dengan tingkat survival yang banyak ditentukan oleh spektrum yang lebih luas yaitu nilai-nilai dan struktur organisasi sosial dimana mereka ada di dalamnya. Seseorang itu menjadi miskin tidak terpisahkan dari sitem sosial yang berlaku yang telah membentuk budaya kemiskinan.
Tetapi tidak semua orang menyetujui pandangan ini. Masih banyak faktor seperti masalah ekonomi, politik, struktur sosial, bencana alam, dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan kemiskinan.
Namun salah satu penelitian McClelland (dalam Buck, 1988:383) ternyata mendukung pandangan masyarakat Amerika bahwa kemiskinan berkaitan dengan kualitas psikis individu. McClleland mencoba menunjukkan bahwa ajaran Protestan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kebutuhan berprestasi di antara para pengikutnya. Ia mengemukakan bahwa ideologi Protestan yang cenderung mendorong orang tua untuk menekankan kemandirian dan keunggulan sejak usia awal membuat kebutuhan berprestasi semakin tinggi. Dia juga berpendapat bahwa hal ini dapat digeneralisasikan pada kebudayaan lain dan tingkat ekonomi lainnya.
McClelland melakukan beberapa penelitian dengan tempat dan subyek yang berbeda untuk membuktikan hubungan tingkat pertumbuhan ekonomi dan achievement motivation (motivasi berprestasi) seperti menggunakan nilai-nilai dalam buku cerita anak-anak, analisis literatur Yunani kuno, tingkat konsumsi listrik dan lain-lain. Secara keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan McClelland konsisten dengan tesis bahwa nilai-nilai budaya tertentu mendorong kebutuhan berprestasi dan kebutuhan ini merupakan salah satu faktor penting mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Buck,1988:384). Sehingga dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan meningkatkan motivasi berprestasi seseorang untuk keluar dari kemiskinan.
McClelland (1953:79) memberikan pengertian motivasi berprestasi sebagai suatu usaha untuk mencapai kesuksesan, yang bertujuan berhasil dalam persaingan dengan berpedoman pada ukuran keunggulan tertentu. Eccles (2002) menyatakan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan nilai dan ekspektansi kesuksesan.
Menurut Rokeach (1980:160) nilai merujuk pada kriteria untuk menentukan tingkat kebaikan, keburukan dan keindahan. Nilai (Value) merupakan pikiran-pikiran yang dimuat secara afektif tentang objek, ide-ide, tingkah laku, dan lainnya, yang menentukan tingkah laku, tapi tidak wajib untuk melakukannya. Nilai-nilai kemadirian, keunggulan dan semangat berprestasi, perlu ditanamkan sedini mungkin, sehingga pada saat usia seseorang memasuki usia produktif mereka dapat menghasilkan keluaran yang baik disertai sikap dan ketahanan mental berusaha yang matang.
Eccles (dalam Eccles & Wigfield, 2002, Wigfield, Tonks, & Eccles, 2002) memberikan definisi ekspektansi kesuksesan (expectatancy for success) sebagai keyakinan individu tentang bagaimana mereka dapat melakukan sesuatu di masa depan di mana keyakinan tersebut didasari oleh kemampuannya yang dimiliki. Keyakinan seperti ini sangat penting untuk memotivasi seseorang meraih keberhasilan. Dukungan terhadap pernyataan ini sampai sekarang dapat dilihat dengan banyaknya buku tentang kesuksesan yang mengemukakan bahwa kunci kesuksesan ditentukan oleh keyakinan, harapan, keinginan, motivasi, impian (Elfiki, 2003, Schwartz, 1996).
Seperti telah diungkapkan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang pelik. Kemiskinan disebabkan oleh banyak faktor dan memberi dampak negatif pada banyak sektor, di mana beberapa faktor membentuk siklus bolak-balik yang sukar putus. Hasbullah (2006:17) mengatakan bahwa penaggulangan kemiskinan hanya akan membawa hasil jika dilakukan gerakan bersama oleh setiap komponen pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, LSM dan masyarakat. Dan mengingat bahwa penting bagi masyarakat miskin memiliki komponen psikologis yang kuat seperti motivasi berprestasi yang tinggi, nilai-nilai yang positif dan harapan yang tinggi untuk sukses sebagai kekuatan dorongan untuk keluar dari kemiskinan, maka upaya pembentukan kualitas psikologis demikian penting untuk dilakukan.

b.      Pendidikan di Indonesia
Kualitaspendidikan di Indonesia saatinisangatmemprihatinkan.Inidibuktikanantara lain dengan data UNESCO (2000) tentangperingkatIndeksPengembanganManusia (Human Development Index), yaitukomposisidariperingkatpencapaianpendidikan, kesehatan, danpenghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurutsurvei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasiona ltetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.
Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Kualitaspendidikan Indonesia yang rendahitujugaditunjukkan data Balitbang (2003) bahwadari 146.052 SD di Indonesia ternyatahanyadelapansekolahsaja yang mendapatpengakuanduniadalamkategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dandari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antaralain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
  1. Rendahnyasaranafisik,
  2. Rendahnyakualitas guru,
  3. Rendahnyakesejahteraan guru,
  4. Rendahnyaprestasisiswa,
  5. Rendahnyakesempatanpemerataanpendidikan,
  6. Rendahnyarelevansipendidikandengankebutuhan,
  7. Mahalnyabiayapendidikan.
BIAYA PENDIDIKAN DAN DAMPAKNYA BAGI PESERTA DIDIK

Seperti telah diungkapkan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang pelik. Kemiskinan disebabkan oleh banyak faktor dan memberi dampak negatif pada banyak sektor, di mana beberapa faktor membentuk siklus bolak-balik yang sukar putus. Hasbullah (2006:17) mengatakan bahwa penaggulangan kemiskinan hanya akan membawa hasil jika dilakukan gerakan bersama oleh setiap komponen pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, LSM dan masyarakat. Dan mengingat bahwa penting bagi masyarakat miskin memiliki komponen psikologis yang kuat seperti motivasi berprestasi yang tinggi, nilai-nilai yang positif dan harapan yang tinggi untuk sukses sebagai kekuatan dorongan untuk keluar dari kemiskinan, maka upaya pembentukan kualitas psikologis demikian penting untuk dilakukan.
Compassion merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau yayasan sosial yang bergerak dalam usaha mengentaskan kemiskinan melalui program Pusat Pengembangan Anak (PPA). Program ini membiayai, membina, memberikan bantuan pendidikan intelektual dan pembinaan psikologis kepada anak-anak (tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah dasar) dan remaja (tingkat sekolah menengah pertama dan mengengah atas) yang orang tuanya masuk dalam kategori miskin. Sasaran program ini adalah untuk mengusahakan pengembangan rohani, pengembangan jasmani, pengembangan kognitif serta pengembangan sosio-emosional anak. Dengan usaha ini diharapkan agar anak-anak dan remaja miskin tersebut dapat memperoleh penghidupan yang lebih baik di masa depan dan dapat ikut membangun bangsa.
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, pada kenyataannya banyak remaja miskin yang di bina dalam Pusat Pengembangan Anak Yayasan Compassion masih memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Ada kemungkinan keterbatasan ekonomi dianggap sebagai halangan besar bagi masyarakat miskin untuk berambisi merealisasikan dorongan dan kebutuhan untuk maju sehingga ekspektansi remaja ini terhalangi. Karena mereka menderita kemiskinan maka seolah-olah mereka tidak berdaya untuk mencapai cita-cita yang tinggi, sehingga cenderung memilih cara hidup pasrah, mengalir dan hanya menjalani apa yang ada. Bahkan hal ini lebih diperparah dengan adanya strereotipe budaya yang cenderung membatasi. Kuntoro (1995:44) mengungkapkan bahwa “dalam budaya masyarakat miskin seperti di Jawa, motivasi dan kebutuhan untuk maju yang melebihi batas seolah-olah tidak disetujui umum, sebagaimana ungkapan “Cebol Nggayuh Lintang”. Ungkapan ini menunjukkan sesuatu yang tak masuk akal jika orang miskin mempunyai cita-cita tinggi”. Atau mungkin salah satu penyebab kurangnya motivasi berprestasi miskin ini dikarenakan nilai-nilai budaya kemiskinan yang terinternalisasi dari lingkungan.
Menurut Mahmud (1989) masa remaja merupakan masa yang penting bagi perkembangan prestasi karena selama masa remaja inilah remaja membuat keputusan penting sehubungan dengan masa depan pendidikan dan pekerjaan. Prestasi di sekolah dan di dalam pekerjaan sangat terkait. Berprestasi baik di sekolah dan di dalam pekerjaan sangat terkait. Berprestasi baik di sekolah pada umumnya meratakan jalan untuk memperoleh pekerjaan yang baik pula.
Selain mementingkan prestasi, Piaget (dalam Santrock, 1995:10) menambahkan bahwa salah satu ciri pemikiran operasinal formal remaja adalah bahwa pada tahap perkembangannya, remaja memiliki pemikiran idealis. Dalam pemikiran yang idealis ini, remaja mulai berpikir tentang ciri-ciri ideal mereka dan orang lain dengan menggunakan standar-standar. Sementara pada masa anak-anak lebih berpikir tentang apa yang nyata dan apa yang terbatas, selama masa remaja, pemikiran-pemikiran sering berupa fantasi yang mengarah ke masa depan. Sukanto (1996:10) juga menambahkan salah satu ciri remaja adalah menginginkan sistem nilai dan kaidah yang serasi dengan kebutuhan atau keinginannya tidak selalu sama dengan sistem nilai dan kaidah yang dianut oleh orang dewasa. Bila melihat ciri-ciri remaja ini ada kemungkinan remaja miskin tidak tergantung pada keadaan yang ada di lingkungan karena cenderung menuruti pemikiran dan nilai-nilai pribadi.
Berdasarkan uraian di atas terdapat pemikiran yang bertentangan. Apakah budaya kemiskinan (culture of poverty) yang umumnya ada dalam lingkungan masyarakat miskin dan stereotip orang miskin sulit maju mempengaruhi ekspektansi kesuksesan dan nilai kesuksesan serta motivasi berprestasi remaja miskin atau tidak mempengaruhi ekpektansi kesuksesan, nilai kesuksesan, serta motivasi berprestasi remaja miskin karena dalam tahap perkembangannya remaja cenderung memiliki pemikiran idealis yang sering berupa fantasi yang mengarah ke masa depan dan mengikuti sistem nilai pribadi sesuai keinginannya meskipun bertentangan dengan yang dianut oleh orang dewasa.

KESIMPULAN DAN SARARAN

Karena motivasi berprestasi berhubungan dengan nilai dan ekspektansi terhadap kesuksesan, maka remaja miskin disarankan mulai banyak mengimajinasikan keinginan di masa depan, banyak membaca / memperhatikan pengalaman orang-orang sukses sehingga menemukan inspirasi, mulai menyusun rencana masa depan, memupuk keyakinan diri dengan berfikiran positif, mendiskusikan dengan orang tua atau pihak yang dapat membantu menemukan solusi guna mengatasi kesulitan untuk sukses dan lainnya.
Hubungan keluarga yang positif beserta dorongan orang tua yang simpatik dapat mengatasi pengaruh negatif dari keadaan sosial-ekonomi yang tidak baik, maka adalah penting bagi orang tua remaja miskin untuk menunjukkan sikap yang hangat dan suka memotivasi, menaruh minat pada kemajuan anak-anaknya, dan menunjukkan gairah melihat anak-anaknya berhasil melakukan sesuatu sehingga walaupun kondisi kemiskinan membelenggu namun motivasi berprestasi anak tetap bisa tinggi.
Seperti yang telah diuraikan di atas, beberapa contoh saran penanaman nilai kesuksesan, maupun ekspektansi anak terhadap kesuksesan yang dapat dilakukan orang tua diantaranya adalah agar orang tua sering membicarakan contoh-contoh kesuksesan kepada anak, mendiskusikan harapan-harapan anak di masa depan dan menghin dari diri untuk mematahkan keyakinan diri anak meskipun terkadang terlihat mustahil sebaliknya mendorong semangat anak atau bahkan memberi solusi agar anak berhasil melakukan apa yang dicita-citakannya.
Aspek psikologis negatif seperti culture of poverty atau mental miskin bangsa Indonesia diakui beberapa kalangan terdapat dalam masyarakat Indonesia, untuk itu adalah pentingnya menerapkan pendekatan psikologi untuk mengentaskan kemiskinan sebagai salah satu solusi yang perlu ditangkap oleh pemerintah, sehingga pemerintah / pemerhati masalah lingkungan tidak hanya memikirkan pembangunan apek fisik seperti lapangan pekerjaan, gedung sekolah, area transmigrasi sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan namun juga memikirkan program pengentasan kemiskinan melalui pembinaan psikologis. Salah satu contoh sederhana yang dapat dilakuakan pemerintah adalah dengan menggalakan iklan layanan masyarakat yang memberipesan agar memacu keinginan untuk sukses, menekankan pentingnya keyakinan diri dan lainnya.

MAHATMA GANDHI

Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni

Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan., sebuah pekan kecil di wilayah Gujarat. Keluarganya dari kelas pertengahan dari kasta Vaishya. Bapanya, Karamchand, merupakan seorang Dewan atau Perdana Menteri di pekan tersebut. Manakala ibunya bernama Putlibai, adalah seorang wanita yang lemah lembut dan warak, dan menjadi sumber inspirasi bagi beliau.
Masa anak-anak Mahatma Gandhi
Mohandas Karamchand Gandhi adalah nama yang diberikan ketika seorang bayi laki-laki dilahirkan di Porbander, sebuah kota di pesisir pantai yang sekarang dikenal dengan nama Gujarat, India Barat pada tanggal 2 oktober 1869. Ayahnya bernama Karamchand Gandhi berasal dari komunitas Hindu Modh adalah seorang diwan atau perdana menteri dari kerajaan Porbander. Ibunya bernama Putlibai, berasal dari komunitas Hindu Pranami Vaishnava dan merupakan istri keempat dari Karamchand Gandhi. Sedangkan 3 istri terdahulunya meninggal ketika melahirkan bayi.
Tumbuh dengan ibu yang beriman dan tradisi agama yang kuat, Mahatma Gandhi muda telah menyerap nilai-nilai kehidupan yang kelak menjadi dasar hidupnya, diantaranya rasa belas kasihan terhadap makhluk hidup, vegetarian, puasa untuk pemurnian diri, dan toleransi antar umat beragama.
Di bulan Mei 1883, Mahatma Gandhi (13 tahun) menikah dengan Kasturbai Makhanji (14 tahun) dalam pernikahan yang diatur oleh orang tuanya. Berdasarkan kepercayaan pengantin wanita lebih banyak tinggal di rumah orang tua mempelai wanita dan jauh dari suaminya, Mahatma Gandhi. Pada tahun 1885, Mereka dikaruniai seorang anak namun hanya bertahan beberapa hari. Pada tahun itu juga ayah dari Mahatma Gandhi meninggal dunia.
Masa dewasa Mahatma Gandhi
Mohatma dan Kasturba memiliki 4 anak lagi yaitu Harilal, lahir tahun 1888; Manilal, lahir tahun 1892; Ramdas, lahir tahun 1897; dan Devdas, lahir tahun 1900. Walaupun sudah menikah, Mahatma Gandhi tetap mendapatkan pendidikan SMP dan SMA. Bahkan Beliau melanjutkan kuliah di Universitas Samaldas, Bhavnagar, Gujarat, walaupun dengan beberapa kesulitan. Selama kuliah, Beliau tidak merasa senang karena keluarganya menginginkan Beliau menjadi seorang pengacara.
Tanggal 4 September 1888, saat itu Beliau hampir berumur 19 tahun, Beliau pergi ke London untuk belajar hukum di universitas London dan berlatih untuk menjadi seorang pengacara. Ketika di inggris, Mohatma Gandhi tetap mematuhi janjinya kepada ibunya untuk mempertahankan pantangan Hindu untuk tidak makan daging, alkohol dan persetubuhan yang tidak sah.
Walaupun demikian Mohatma Gandhi tetap belajar kebiasaan di Inggris seperti dansa. Namun tetap saja perutnya tidak bisa memakan daging domba yang disediakan oleh pemilik rumah. Kemudian Beliau ditunjukkan pada beberapa restauran vegetarian di London. Ia bahkan kemudian menemukan komunitas vegetarian dan hal ini memberikan pengalaman berorganisasinya.
Kebanyakan vegetarian yang ia jumpai adalah anggota dari Theosophical Society yang mempelajari literatur Buddha dan Hindu. Mereka menyarankan Gandhi untuk membaca Bhagavad Gita. Namun Gandhi tidak berhenti sampai disana, Beliau membaca tulisan-tulisan tentang Buddha, Hindu, Kristen, Islam dan Kepercayaan lainnya.
Kemudian Mohatma Gandhi balik ke India untuk bekerja. namun ia belum mendapatkan sukses dalam pekerjaan hukum di Bombay. Kemudian setelah menjadi pengajar paruh waktu SMA, beliau kembali ke Rajkot untuk menulis naskah petisi hidup sederhana untuk penggugat. Namun usaha ini ditutup paksa oleh pemerintah inggris karena diangap menentang. Dalam biografinya, Mohatma Gandhi menyebut insiden ini sebagai kegagalan melobi.
Kemudian di tahun 1893, beliau menerima kontrak jangka panjang dengan perusahaan India untuk dipindahkan ke Natal, Afrika Selatan.
Pergerakan sipil di Afrika selatan (1893–1914)
Di afrika selatan, Mahatma Gandhi merasakan diskrimasinasi bagi warga negara India. Beliau pernah dikeluarkan dari kereta karena melawan ketika dipindahkan dari kelas 1 ke kelas 3 walaupun Beliau memiliki tiket resmi kelas 1. Dan banyak lagi kejadian yang Beliau rasakan sangat mendiskriminasi orang-orang India.
Mohatma Gandhi adalah pendiri dari kongres warga india di Natal dan menuntut beberapa hal kepada pemerintah. Walaupun tidak berhasil tetapi gerakan ini mendapat perhatian di Afrika Selatan. Tahun 1906, di Johannesburg Beliau menerapkan pertama kali konsep kepercayaan satyagraha yaitu protes tanpa kekerasan. Walaupun dengan cara ini Beliau bersama ribuan warga India lainnya masuk penjara. Beberapa orang yang berhubungan dengan gerakan ini ditembak atau dibakar identitasnya.
Keliatannya pemerintah Afrika Selatan berhasil menekan pengunjuk rasa. Namun publik ternyata tergerak hatinya untuk meminta pemerintah Afrika Selatan untuk berunding dengan Mohatma Gandhi. Ide perjuangan Gandhi ini telah terbentuk dan konsep satyagraha awal sudah muncul dalam pergerakan ini.
Pergerakan kemerdekaan India
Pergerakan di Afrika Selatan tersebut membuka jalan bagi pergerakan memperjuangkan kemerdekaan India. Beliau bahkan mengambil peran dalam perang Zulu di afrika. Di tahun 1915 Mohatma Gandhi pulang ke India. Beberapa pergerakan dilakukan untuk memperjuangkan kemerdekaan India. Gandhi menjalankan konsep tanpa kekerasaan dan perdamaian sebagai “senjata” untuk melakukan pergerakan terhadap Inggris.
Tahun 1946, Gandhi menyarankan anggota kongres untuk menolak proposal yang diajukan oleh pemerintah Inggris. Walaupun demikian ini adalah salah satu dari beberapa kali kongres menolak nasihatnya. Walaupun Nehru dan Patel mengetahui jika kongres menolak proposal itu maka kontrol pemerintah akan berpindah ke Liga Muslim. Antara tahun 1946-1948 ini, sekitar 5000 orang terbunuh dalam kekerasan ini.
Gandhi sangat menentang ide untuk membagi India menjadi 2 negara. Pertumbuhan penduduk muslim di India yang hidup berdampingan dengan Hindu dan Sikh menjadi tersekat. Apalagi Muhammad Ali Jinnah, pemimpin liga Muslim, mendukung penyebaran di Punjab Barat, Sindh, Propinsi frontier barat daya, dan Bengal Timur.
Rencana penyekatan disetujui oleh kongres untuk menghindari perang sipil di India. Walaupun demikian kongres tetap berusaha untuk meminta dukungan dari Mahatma Gandhi yang pasti menolaknya. Dengan bantuan kolega terdekat Gandhi, Beliau akhirnya luluh dan menyetujui petisi tersebut.
Mohatma gandhi sering memimpin pertemuan antara pemimpin Muslim dan Hindu. Namun dalam perang India-Pakistan tahun 1947, Gandhi mempermasalahkan pemerintah yang menolak membayar 250juta rupee kepada Pakistan. Pemimpin seperti Sardar Patel takut Pakistan menggunakan uang untuk membiayai perang melawan India.
Perasaan Gandhi hancur ketika ada permintaan untuk mengirim balik warga Muslim ke Pakistan. Saat itu pemimpin Hindu dan Muslim frustasi karena tidak mencapai kesepakatan. Gandhi kemudian mengeluarkan pernyataan di Delhi untuk menghentikan seluruh kekerasan dan membayar 25juta rupee kepada pakistan. Gandhi takut ketidakstabilan dan ketidakamanan di Pakistan dapat meningkatkan kemarahaan untuk melawan India dan kekerasaan akan menyebar di seluruh perbatasan. Beliau juga menyadari akan kemungkinan Muslim dan Hindu untuk melakukan perang sipil di India.
Setelah melalui perdebatan yang panjang dan emosional, Gandhi menolak untuk memindahkan warga ke Pakistan dan akhirnya pemerintah membayar ke Pakistan. Pemimpin komunitas Hindu, Muslim, Sikh dan beberapa aliran kepercayaan lainnya menjamin bahwa mereka akan meninggalkan kekerasaan dan menjalankan perdamaian.
Pembunuhan Mahatma gandhi
Tanggal 30 January 1948, Mahatma Gandhi tertembak dan meninggal dunia dalam perjalanan publik malam di New Delhi. Pembunuhnya adalah Nathuram Godse, seorang penganut Hindu Radikal yang kesal karena menganggap Gandhi sebagai penyebab India membayar ke Pakistan. Memorial Gandhi di New Delhi berisi prasasti bertuliskan “He Ram” atau bisa diartikan “Oh God”. Banyak yang percaya bahwa itu adalah kata terakhir yang diucapkan oleh Mahatma gandhi ketika tertembak.
Penutup
Perjalanan hidup seorang manusia agung bernama Mahatma Gandhi ini diharapkan menginspirasi kehidupan seluruh manusia di bumi ini. Bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan tanpa kekerasaan, dengan mengutamakan perdamaian dan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.
Kita hidup dalam bumi yang sama tentunya harus bisa saling menghargai dan tolong menolong. Jika tidak maka kehidupan ini akan dipenuhi dengan kekacauan karena kita saling menyalahkan orang lain. Tentunya bumi ini akan lebih baik jika kita bisa duduk bersama untuk memecahkan sebuah masalah. Tanpa menggunakan kekerasaan, niscaya semua masalah bisa terpecahkan bersama.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhi

Mei 11, 2011

Kerajaan Demak

Awal Berdirinya Kerajaan Demak

Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.

Demak adalah kesultanan atau kerajaan Islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa.

Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut Islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Dengan proklamasi itu, Radeh Patah menyatakan kemandirian Demak dan mengambil gelar Sultan Syah Alam Akbar.

Pada awal abad ke 14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming di China mengirimkan seorang putri kepada raja Brawijaya V di Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Putri yang cantik jelita dan pintar ini segera mendapat tempat istimewa di hati raja. Raja brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri jelita, hingga membawa banyak pertentangan dalam istana majapahit. Pasalnya sang putri telah berakidah tauhid. Saat itu, Brawijaya sudah memiliki permaisuri yang berasal dari Champa (sekarang bernama kamboja), masih kerabat Raja Champa.

Sang permaisuri memiliki ketidak cocokan dengan putri pemberian Kaisar yan Lu. Akhirnya dengan berat hati raja menyingkirkan putri cantik ini dari istana. Dalam keadaan mengandung, sang putri dihibahkan kepada adipati Pelembang, Arya Damar. Nah di sanalah Raden Patah dilahirkan dari rahim sang putri cina.

Bentuk Kehidupan Kerajaan Demak

A. Letak Kerajaan
Kerajaan Demak merupakan kerjaan Islam pertama di Pulau Jawa. Secara geografis kerajaan Demak terletak di kabupaten Demak propinsi Jawa Tengah. Pada awalnya daerah Demak dikenal dengan sebutan Bintoro atau disebut juga Glagah Wangi, yang merupakan kerajaan bawahan Majapahit.

B. Kehidupan Politik
Kerajaan Islam Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1475-1518 M. Di Bintoro Demak. Pada saat itu kerajaan Majapahit sedang mengalami kemunduran, sehingga mudah bagi Raden Patah untuk mendirikan kerajaan sendiri lepas dari kerajaan Majapahit. Berdirinya kerajaan Demak mendapat dukungan penuh dari para Wali Songo, yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam masyarakat. Dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan besar.
Adapun faktor-faktor yang mendorong Demak cepat menjadi kerajaan besar antara lain :
- Letaknya strategis karena di tengah-tengah jalur pelayaran nasional dan dekat dengan muara sungai
- Demak merupakan produsen beras terbesar di Pulau Jawa pada saat itu.
- Mundurnya Kerajaan Majapahit

C. Kehidupan Ekonomi
Letak kerajaan Demak yang strategis , sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris. Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara. Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.

D. Kehidupan Keagamaan
Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang untuk mengembangkan dakwah Islam. Oleh karena itu tidak heran jika Demak gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat dukungan Wali Songo. Demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagaipusatnya

E. Kehidupan Sosial Budaya
Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun Demak. Masjid Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang utamanya terbuat dari tatal ( potongan kayu), atap tumpang, dan di belakngnya terdapat makam raja-raja Demak.

Kondisi Kerajaan Demak di bawah Kekuasaan Para Raja yang berkuasa

A. Kerajaan Demak dibawah pimpinan Raden Fattah ( 1500 – 1518 )

Nama kecil raden patah adalah pangeran Jimbun. Pada masa mudanya raden patah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik. 20 tahun lamanya ia hidup di istana Adipati Palembang. Sesudah dewasa ia kembali ke majapahit.
Raden Patah memiliki adik laki-laki seibu, tapi beda ayah. Saat memasuki usia belasan tahun, raden patah bersama adiknya berlayar ke Jawa untuk belajar di Ampel Denta. Mereka mendarat di pelabuhan Tuban pada tahun 1419 M.
Patah sempat tinggal beberapa lama di ampel Denta, bersama para saudagar muslim ketika itu. Di sana pula ia mendapat dukungan dari utusan Kaisar Cina, yaitu laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo Awang atau Sam Poo Tai-jin, seorang panglima muslim.
Raden patah mendalami agama Islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti raden Paku (Sunan Giri), Makhdum ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat). Setelah dianggap lulus, raden patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara. Ia diiringi oleh Sultan Palembang, Arya Dilah 200 tentaranya. Raden patah memusatkan kegiatannya di Bintara, karena daerah tersebut direncanakan oleh Walisanga sebagai pusat kerajaan Islam di Jawa.
Di Bintara, Patah juga mendirikan pondok pesantren. Penyiaran agama dilaksanakan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Perlahan-lahan, daerah tersebut menjadi pusat keramaian dan perniagaan. Raden patah memerintah Demak hingga tahun 1518, dan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa sejak pemerintahannya.
Secara beruturut-turut, hanya tiga sultan Demak yang namanya cukup terkenal, Yakni Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau Pati Unus sebagai raja kedua, dan Sultan Trenggana, saudara Pati Unus, sebagai raja ketiga (1524 – 1546).
Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa).
Keberhasilan Raden Patah dalam perluasan dan pertahanan kerajaan dapat dilihat ketika ia melanklukkan Girindra Wardhana yang merebut tahkta Majapahit (1478), hingga dapat menggambil alih kekuasaan majapahit. Selain itu, Patah juga mengadakan perlawan terhada portugis, yang telah menduduki malaka dan ingin mengganggu demak. Ia mengutus pasukan di bawah pimpinan putranya, Pati Unus atau Adipati Yunus atau Pangeran Sabrang Lor (1511), meski akhirnya gagal. Perjuangan Raden Patah kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang menggantikan ayahnya pada tahun 1518.
Dalam bidang dakwah Islam dan pengembangannya, Raden patah mencoba menerapkan hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, ia juga membangun istana dan mendirikan masjid (1479) yang sampai sekarang terkenal dengan masjid Agung Demak. Pendirian masjid itu dibantu sepenuhnya oleh walisanga.
Masjid agung Demak sebagai lambang kekuasaan bercorak Islam adalah sisi tak terpisahkan dari kesultanan Demak Bintara. Kegiatan walisanga yang berpusat di Masjid itu. Di sanalah tempat kesembilan wali bertukar pikiran tentang soal-soal keagamaan.
Masjid demak didirikan oleh Walisanga secara bersama-sama. Babad demak menunjukkan bahwa masjid ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477) yang ditandai oleh candrasengkala Lawang Trus Gunaning Janma, sedangkan pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri pada tahun 1479.
Pada awalnya, majid agung Demak menjadi pusat kegiatan kerajaan Islam pertama di jawa. Bangunan ini juga dijadikan markas para wali untuk mengadakan Sekaten. Pada upacara sekaten, dibunyikanlah gamelan dan rebana di depan serambi masjid, sehingga masyarakat berduyun-duyun mengerumuni dan memenuhi depan gapura. Lalu para wali mengadakan semacam pengajian akbar, hingga rakyat pun secara sukarela dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat.
Cepatnya kota demak berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat kegiatan pengislaman tidak lepas dari andil masjid Agung Demak. Dari sinilah para wali dan raja dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah islam ke seluruh Jawa.

B. Kerajaan Demak di bawah Pati Unus ( 1518 – 1521 )

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanya Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.

C. Kerajaan Demak di bawah Sultan Trenggana ( 1521 – 1546 )

Di antara ketiga raja demak Bintara, Sultan Trenggana lah yang berhasil menghantarkan Kusultanan Demak ke masa jayanya. Pada masa trenggan, daerah kekuasaan demak bintara meliputi seluruh jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya. Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Trenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan demak. Di tahun 1527, tentara demak menguasai tuban, setahun kemudian menduduki Wonosari (purwodadi, jateng), dan tahun 1529 menguasai Gagelang (madiun sekarang). Daerah taklukan selanjutnya adalah medangkungan (Blora, 1530), Surabaya (1531), Lamongan (1542), wilayah Gunung Penanggungan (1545), serta blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujung timur pulau jawa (1546).
Di sebelah barat pulau jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527, Demak merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran (kerajaan Hindu di Jawa Barat), serta menghalau tentara tentara portugis yang akan mendarat di sana. Kemudian, bekerja sama dengan saudagar islam di Banten, Demak bahkan berhasil meruntuhkan Pajajaran. Dengan jatuhnya Pajajaran, demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebih jauh, lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut juga dikuasai dan diislamkan. Perlu diketahui, panglima perang andalan Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana.
Di timur laut, pengaruh demak juga sampai ke Kesultanan banjar di kalimantan. Calon pengganti Raja Banjar pernah meminta agar sultan Demak mengirimkan tentara, guna menengahi masalah pergantian raja banjar. Calon pewaris mahkota yang didukung oleh rakyat jawa pun masuk islam, dan oleh seorang ulama dari Arab, sang pewaris tahta diberi nama Islam. Selama masa kesultanan Demk, setiap tahun raja Banjar mengirimkan upeti kepada Sultan Demak. Tradisi ini berhenti ketika kekuasaan beralih kepada Raja Pajang.
Di masa jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati. Dari Sunan gunung jati, Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada raden patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan Majapahit.
Trenggana sangat gigih memerangi portugis. Seiring perlawanan Demak terhadap bangsa portugis yang dianggap kafir. Demak sebagai kerajaan islam terkuat pada masanya meneguhkan diri sebagai pusat penyebaran Islam pada abad ke 16.
Sultan Trenggan meninggal pada tahn 1546, dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuran. Ia kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Setelah sultan trenggana mengantar Demak ke masa jaya, keturunan sultan tersebut silih berganti berkuasa hingga munculnya kesultanan pajang.
Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto

Kemunduran Kerajaan Demak

Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak terjadi pertikaian antar keluarga. Pangeran Sekar Sedo Lepen yang seharusnya menggantikan Sultan Trenggono dibunuh oleh Sunan Prawoto dengan harapan ia dapat mewarisi tahta kerajaan.
Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Ia ditentang oleh adik Sultan Trenggono, yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen. Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya "dihabisi" oleh suruhan Arya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri adipati Jepara, dan hal ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang.
Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Demak pada tahun 1568.

Mei 09, 2011

Hubungan Australia-Indonesia


Australia merupakan benua yang berbentuk pulau yang terletak diantara samudra Hindia dan pasifik dan diapit oleh kepulauan Asia Tenggara dan daratan Kutub Selatan, secara geografis posisi Australia terisolasi, satu-satunya tetangga terdekat Australia sejak tahun 1949 (sampai Papua New Guinea dan Timur Leste merdeka) adalah Indonesia yang sebelumnya disebut Hindia Belanda. Jika Australia dan negara tetangga (seperti Indonesia) mampu membangun hubungan dengan baik maka kedua negara akan dapat menstabilkan kawasan. Dalam perkembangannya hubungan tersebut diwarnai oleh nuansa yang memperburuk hubungan Australia dengan Indonesia. Perbedaan budaya dan kebijakan politik dalam dan luar negeri kedua negara sangat mempengaruhi hubungan kedua belah pihak.

Situasi yang demikian yang menyebabkan Australia harus berhubungan dengan Indonesia. Sebelum Perang Dunia II perhatian Australia terhadap hubungannya dengan Hindia Belanda sangat kecil, hal ini dikarenakan Australia sebagai dominion Inggris, mempercayakan hubungan diplomatiknya secara langsung antara Inggris dan Belanda . Dalam perkembangan selanjutnya karena didorong oleh berbagai kepentingan Australia dan Indonesia salin menjalin kerjasama. Hubungan Australia dan Indonesia mengalami pasang surut yang diwarnai oleh ketegangan yang sempat terjadi.


Bentuk Hubungan Australia dengan Indonesia

a. Bidang Ekonomi

Hubungan ekonomi Australia dan Indonesia memang belum seberapa. Dalam tahun 1977-1978 ekspor Australia ke Indonesia berjumlah 196.000 juta dolar Australia, sedangkan impor Australia hanya 84.000 juta dolar Australia sehingga neraca perdagangan Indonesia mencatat minus sebanyak 112 juta dolar Australia. Bertambahnya ekspor Indonesia ke Australia karena Australia sendiri mulai membeli minyak dari Indonesia, pada umumnya para pengusaha Australia belum begitu tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Dikarenakan Indonesia belum mampu mengekspor hasil Industri manufaktur ke luar negeri. Dalam hal ini belum relevan dalam hubungan Australia dan Indonesia

b. Bidang social 

Indonesia merupakan negara penerima bantuan nomor dua terbesar dari Australia, hal ini dapat dilihat dari bantuan secara bilateral sebesar 86 juta dolar Australia untuk masa tiga tahun(1976-1979) yang berupa bantuan proyek, bantuan pangan, dan program pelatihan , sebagian besar bantuan yang diberikan untuk proyek yang jumlahnya 29 juta dolar Australia untuk tahun 1978-1979. Selain itu masih ada penerima bantuan terbesar adalah Papua Nugini yang mendapat bantuan sebesar 233,4 juta dolar Australia untuk tahun 1978-1979. 

c. Bidang pendidikan

Australia memperkenalkan pelajaran bahasa Indonesia yang diperkenalkan pada sekolah menengah atas. Selain itu Australia memiliki studi, studi yang mantap dan bergaya tentang Asia Tenggara di berbagai perguruan tinggi seperti: Monash University di Melbourne.
Australia menjadi tujuan belajar nomor dua terpenting bagi Indonesia setelah Amerika Serikat. Australia telah berhasil menjual pendidikan ke Indonesia, sehingga jumlah warga Indonesia yang belajar di Australia sebanyak 18.748 orang pada tahun 1999 dan 17.626 orang pada tahun 2000. Dengan demikian sejak tunuh tahun akhir, Indonesia merupakan pembeli pendidikan terbesar di Australia. 

d. Bidang militer

Belanda melakukan agresi militer I, Australia menasihati Indonesia untuk meminta bantuan langsung kepada sekretaris Jendral PBB, pada waktu itu agresi militer II, Australia meminta bantuan agar Dewan Keamanan PBB agar serangan Belanda tersebut segera dihentikan. 
Australia bergabung dalam United Nation Commision On Indonesia(UNCI) terus mengawasi perundingan antara Indonesia dan Belanda, mulai dari perundingan diatas kapal Renville sampai dengan Konfrensi Meja Bundar(KMB). 
Selain itu angkatan bersenjata Australia mempunyai peran yang menentukan dalam mengusir jepang dari Indonesia dan Tarakan Kalimantan Timur pada tahun 1945, Australia juga membantu Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dalam pengakuan dunia Internasional pada akhir tahun 1949 hal ini dapat dilihat dari bantuan Australia sebagai sponsor kemerdekan dan keanggotaan di PBB. 

e. Bidang politik

Pada tahun pertama hubungan politik Australia dengan Indonesia mengalami dilemma. Di satu pihak, terdapat rasa simpatik terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dan keinginan yang murni untuk memelihara hubungan baik dengan Indonesia. Namun dipihak lain apabila Belanda keluar dari kepulauan Indonesia, maka Australia merasa tidak aman. Sehingga timbul pertanyaan dari para pemimpin Australia: pertama apakah rakyat Indonesia bila merdeka dari colonial Belanda akan menguntungkan Australia? Dan yang kedua apakah Indonesia mampu membendung ancaman komunis?.

Dalam hal ini rakyat Indonesia kurang matang dalam berpolitik dan belum berpengalaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga mereka berpikir bahwa bangsa Indonesia tidak akan mampu membendung agresi komunis. Australia khawatir apabila mendukung Republik Indonesia dalam mengusir Belanda maka tindakan itu akan mempercepat berakhirnya kekuasaan colonial Eropa di kawasan Asia Tenggara.

Dengan demikian pada tanggal 27 Desember 1959 pemerintah secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia dan menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Republik Indonesia.

Permasalahan Yang Muncul dalam Hubungan Australia dengan Indonesia

Di dunia Internasional Australia ikut campur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, hal ini merupakan wujud perhatian politik luar negeri Australia dibawah pimpinan PM Chifley dan antusiasme yang ditunjukkan oleh menteri luar negerinya, Dr. H.V. Evatt. Bantuan Australia ditunjukkan oleh serikat buruh pelabuhan Australia, terutama Waterside Worker Federation yang kembali melakukan pemboikotan dan pelarangan terhadap kapal Belanda yang membawa persenjataan untuk militer Belanda di Indonesia, reaksi ini diakibatkan oleh Belanda yang telah melakukan agresi pada tanggal 20 juli 1947 oleh Belanda sendiri disebut sebagai aksi polisionil. Belanda berusaha keras untuk merebut kembali kekuasaan RI di Jawa.

Dengan adanya pergantian pemerintahan di Australia dari partai Buruh kepada koalisi partai Liberal-Country menyebabkan perubahan politik luar negeri Australia di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri Percy C Spender. Pemerintahan Australia sangat menginginkan Irian Barat tetap dikuasai Belanda, pernyataan ini bukan tanpa alasan yang mendasar dikarenakan setelah invasi Jepang ke kepulauan New Guinea menjelang PD II maka tidak mungkin bahwa masyarakat dan pemerintahan Australia merasa yakin bahwa Irian Barat sangat penting bagi Australia, dari situlah hubungan antara Australia dengan Indonesia mengalami pasang surut akibat dari masalah Irian Barat. Di satu sisi Indonesia sangat menginginkan Irian Barat menjadi propinsi Indonesia.

Antara tahun 1950-1962 pemerintah Indonesia mengambil tindakan keras dalam menyelesaikan masalah Irian Barat, dengan jalan pasukan militer dikerahkan untuk menguasai Irian Barat dan memukul mundur Belanda dari Irian Barat. Permasalahan yang muncul pada hubungan antara Australia dan Indonesia salah satunya:

a. Masalah Irian Barat atau Papua

Pemerintahan Indonesia berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan dari tangan Belanda, dunia Internasional memberikan simpati yang besar bagi Indonesia salah satunya adalah Australia. Hal ini dapat ditunjukkan ketika Australia minta bantuan dewan keamanan PBB, agar agresi militer Belanda ke Indonesia dihentikan, supaya Australia merasa berjasa pada Indonesia. Australia merasa dirinya menjadi “bidan”, kemerdekaan Indonesia atau Indonesia sebagai ciptaannya.
Partai buruh mendukung Indonesia, namun perubahan baru terasa setelah tahun1949, karena partai buruh dikalahkan oleh partai liberal dan country yang pro Belanda. Sebenarnya dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah status Irian Barat yang diperebutkan antara Belanda dengan Indonesia dan Australia pun ikut berkepentingan terhadap Irian Barat.


I. Alasan Belanda mempertahankan Irian Barat

Irian Barat harus dipertahankan sebagai jajahan Belanda agar:

a. Dapat menjamin kehadiran Belanda di Indonesia terutama di wilayah Pasifik
b. Untuk menjamin kedudukan misionaris katolik di daerah itu selama satu dasawarsa telah aktif mengkristenkan penduduk setempat.

Bahkan Belanda telah memasukkan Irian Barat ke dalam undang-undang dasarnya sebagai wilayah jajahan Belanda, perubahan terjadi ketika Spender dari partai liberal menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, terhadap Irian Barat ia beranggapan bahwa:

• Irian Barat merupakan pertahanan terakhir Australia dari segala kemungkinan adanya serangan dari arah utara.
• Masa depan Irian Barat sangat penting bagi Australia karena Irian barat sangat strategis bagi Australia
• Karena itu di depan sidang Majelis Umum PBB tahun 1950, ia berharap dengan pihak Indonesia jika sampai terjadi perundingan dan Belanda melepaskan Irian Barat ke Indonesia maka Australia akan kehilangan Irian Barat.
• Irian Barat tidak layak untuk Indonesia karena Australia anti komunis, sedangkan pada waktu itu partai komunis Indonesia memiliki sifat otensif. Ketegangan hubungan Indonesia dengan Australia salah satunya karena masalah Irian barat. 

Upaya penyelesaian masalah Irian Barat

• Upaya penyelesaian oleh PBB tidak membuahkan hasil dari setiap resolusi yang diajukan dalam sidang PBB dan selalu mengalami kegagalan dalam mencari solusi masalah Irian Barat. Misalnya: dalam rapat Majelis Umum dapat diketahui bahwa kelompok negara Asia-Afrika selain Cina memberikan suara bulat terhadap resolusi, Turki kontra dari 20 negara Amerika latin, 10 suara pro, 7 negara kontra dan 3 abstain. Semua negara Eropa Barat dan negara bukan penjajah memberikan suara kontra, Amerika Serikat Abstain, Uni Soviet pro. 

Demikian juga dalam sidang Majelis Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan Majelis Umum PBB tahun 1957 hasilnya tetap sama dan tidak memperoleh 2/3 suara yang diperlukan.

• Sudah 4 kali mengalami kegagalan akhirnya Indonesia memutuskan mencari penyelesaian Irian Barat di luar PBB, untuk itu Jendral Nasution diutus ke Washington tahun 1960 untuk membeli senjata berat pada Amerika Serikat tapi ditolak Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi Hubungan Indonesia-Amerika untuk selanjutnya.

• Tahun 1960 Perdana Menteri Khrushcheu dari Uni Soviet berkunjung ke Indonesia dan sepakat memberi bantuan militer (peralatan perang)bagi ABRI. 

Dalam menanggapi persiapan perang Indonesia maka Belanda dalam Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengusulkan dekolonisai untuk suku Papua di Irian Barat. Untuk mengahadapi strategi itu maka Presiden Soekarno melancarkan “Trikora” dan mengirim Menteri Luar Negeri Subandrio ke PBB untuk menggagalkan usaha Belanda sambil menggiatkan operasi militer. Menteri Luar Negeri Subandrio berhasil meyakinkan Majelis Umum PBB dan segala kelakuan Belanda terkuak.

Akhirnya Amerika Serikat dibawah Presiden Kennedy mengubah sikap Amerika Serikat yang semula netral, kemudian menjadi penengah aktif, posisi Belanda terpojok dikarenakan di PBB telah dikeluarkan kemudian Belanda ditinggalkan oleh sekutunya. Perubahan sikap Amerika Serikat merupakan tekanan berat bagi Belanda agar segera menyelesaikan sengketa Irian Barat dengan cara damai dengan Indonesia. Salah satu reaksi Amerika Serikat untuk mendamaikan kedua belah pihak(Indonesia-Belanda) dengan dikeluarkannya “Rencana Bunker”.

• Sengketa atau masalah Irian Barat berakhir dengan ditandatanganinya persetujuan NewYork pada tanggal 15 Agustus 1963 oleh delegasi Belanda(Menteri Luar Negeri)dan delegasi Indonesia(Menteri Luar Negeri Subandrio).

Setelah upaya penyelesaian masalah Irian Barat, Hubungan Australia dengan Indonesia mulai membaik, sehubungan dengan pergantian pemerintahan di Indonesia. Kemudian menyusul percobaan kudeta oleh PKI pada tahun 1965 yang kemudian dikenal Peristiwa Gerakan 30 September (G-30-S/PKI). Pemerintahan orde baru di bawah pimpinan Suharto memperlihatkan sikap Indonesia yang anti komunis dan kebijakan luar negeri Indonesia beralih menjadi Pro Barat. Suasana politik Indonesia yang demikian membuat Australia segera bergabung dalam Inter-Government Group on Indonesia (IGGI), sebagai kelompok negara – negara donor yang di bentuk khusus untuk pembangunan ekonomi Indonesia. 

b. Integrasi Timor-Timur (Masalah Timor- Timur)

Terjadinya kemelut politik timor-timur khususnya sejak lahirnya keputusan rakyat Timor-Timur untuk bergabung dengan Indonesia, sering terlihat sikap yang tidak bersahabat dari pihak tertentu di Australia terhadap Indonesia, harus diakui sikap tidak bersahabat dan tidak bersumber dari kebijakan resmi Australia mengenai Timor-timur, karena pemerintah Australia telah mengakui secara de facto dan de jure integrasi Timor-Timur dengan Republik Indonesia.

Jadi pada hakekatnya suara-suara yang muncul dalam media massa Australia yang nadanya kurang bersahabat dengan Indonesia seringkali bukan suara resmi yang mewakili pemerintah Australia. Hal ini dapat dilihat dari kecaman Menteri Luar Negeri Australia Evans terhadap pers Australia yang dikemukakan dalam pembukaan konferensi memperingati dwiabad Australia di Pusat Pengakajian Strategi dan Pertahanan ANU (Australia National University) di Canberra.

Evans menuduh pers di negaranya kurang mempertanggung jawabkan dan kurang memperhatikan cara menuangkan suatu laporan, dalam hubungan Australia dengan Indonesia khususnya menyangkut Timor-Timur, perlu dikaji lebih dalam suara siapa yang muncul dalam media massa itu. Nampaknya suara yang muncul di media massa Australia banyak juga yang mewakili suara pengungsi atau simpatisan Fretilin yang tidak menyukai kemajuan yang dialami Timor-Timur sebagai bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.

I. Kondisi Politik Timor-Timur Menjelang Integrasi

Sejarah politik Timor-Timur tidak dapat dipisahkan dari sejarah politik Portugal karena Portugal merupakan penjajah bagi Timor-Timur. Secara de Facto perlakuan terhadap rakyat Timor-Timur masih bercirikan kolonial, kegiatan berorganisasi dan menyatakan pendapat diawasi oleh badan organisasi yang bernama ANP (Acco National Popular)serta badan politik di Timor-Timur diawasi oleh DGS(Diseccao Geval de Squaranca).

Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi daerah Timor-Timur, serta keengganan negara tetangga untuk mendukung usaha pembebasan dari penjajah Portugis. Namun tidak berarti bahwa perlawanan untuk menentang kaum penjajah dari wilayah Timor-Timur tidak ada walau masih bersifat colonial.

II. Munculnya partai politik.

Dengan adanya “ Revolusi Bunga” di Portugal telah membawa perubahan radikal dalam tata politik Portugal, dimana janji Jendral Espinola yang memberi kebebasan pada wilayah jajahan untuk membentuk partai politik. Maka berdirilah partai politik seperti:
• UDT
• FRETILIN
• APODETI
• APMT/KOTA
• TRABALHISTA

Diantara partai tersebut, partai Fretilin lebih revolusioner, karena pada awalnya FRETILIN berkualisi dengan UDT untuk mengahadapi APODETI, namun kualisi itu pecah dikarenakan:

• Adanya faham dan tekanan dari APODETI yang termuat dalam memorandum yang menyatakan ide APODETI untuk berintegrasi dengan Indonesiadan telah mendapatkan pengakuan dari negara Asia Tenggara dan Australia.

• 90% rakyat Timor-Timur masih buta huruf sehingga UDT supaya Timor-Timur bergabung dengan Indonesia.

Karena adanya perbedaan faham pada akhirnya, UDT dan FRETILIN pecah, maka tekanan terhadap FRETILIN semakin kuat setelah KOTA dan TRABALHISTA bergabung kedalam wadah MAC untuk menggempur FRETILIN(pada tahun1975).kemudian FRETILINmengumandangkan proklamasi Unilateral pada tanggal 28 November 1975 dengan nama Republik Demokrasi Timor-Timur. 

III. Integrasi Dengan Indonesia

UDT, APODETI, KOTA, dan TRABALHISTA menentang proklamasi sepihak oleh FRETILIN, maka mereka mengeluarkan pernyataan kesepakatan di Balibo yang mengintegrasikan Timor-Timur dengan Indonesia dan tidak mengakui proklamasi FRETILIN yang dikenal sebagai proklamasi Balibo dan atas desakan petisi Dewan Perwakilan Timor-Timur pada pemerintahan pusat di Jakarta, maka dikeluarkan Tap MPR VI/1978 dan pada tanggal 17 juli 1976 dinyatakan sebagai propinsi Republik Indonesia ke-27. 

IV Faktor Pendorong Disintegrasi Timor-Timur

• Keadaan politik

Pada tahun 1976 merupakan tahap penyesuaian system pemerintahan yang berlaku dengan Indonesia, setelah berintegrasi disahkan oleh pemerintahan pusat di Jakarta. Kemudian di Timor-Timur di bentuk pemerintahan sementara dan sebagai pelaksana pemerintahan sementara diangkatlah putra Timor-Timur yaitu Arnaldo Dos Res Aranjo, secara yuridis formal Timor-Timur sudah sah menjadi bagian negara kesatuan Republik Indonesia dengan dikeluarkan UU VII/1976 dan peraturan no 19 tahun 1976 tentang Pemda Timor-Timuryang kemudian menjadi propinsi Indonesia ke-27.

Timor-Timur baru saja bergabung maka pemulihan keamanan merupakan hal yang pokok terutama sisa FRETILIN yang masih menguasai 75% dari seluruh penduduk Timor-Timur.

Dalam perkembangan sisa FRETILIN dapat ditumpas oleh TNI (batalyon 744 dan 745) walau tidak habis. Dikarenakan mereka berada di gunung, kemudian rakyat Timor-Timur dituduh oleh TNI sebagai GPK. Maka akibatnya rakyat Timor-Timur merindukan kedamaianyang menjadi korban kdua belah pihak.

Setelah terjadinya insiden Santa Cruzdan diberikan nobel perdamaian kepada pemimpin FRETILIN yaitu “Xanana Gusmau” dan Uskup Belo. Dukungan rakyat untuk merdeka smakin besar, oleh Presiden Habibi dianggap sbagai beban politik dan mahal secara ekonomi kemudian Timor-Timur diberikan kebebasan untuk merdeka. Pada jajak pendapattahun 1999 mayoritas penduduk Timor-Timur memilih merdeka 

• Keadaan social

Antara tahun 1976-1978 keadaan social masyarakat Timor-Timur belum menentu dan mereka hidup di kamp-kamp pengungsian. Kehidupan sehari-hari belum stabil masih terus diawasi oleh militer. Bangunan fisik peninggalan Portugis tidak banyak berarti bagi rakyat Timor-timur, masyarakatnya hidup miskin, buta huruf, maka dari itu pemerintah Indonesia membangun segala sarana hidup untuk rakyat Timor-timur.

Hambatan adalah tidak memahami bahasa Tetum (TimTim) sebagai tenaga guru atau medis enggan kesana. Dikarenakan adanya konflik yang berbau ras dan agama muncul, mereka juga mengambil tanah rakyat. Akibatnya terjadi kerenggangan ekonomi an puncaknya pada insiden Santa Cruz 12 November 1991 yang mirip tragedi kemanusian dan mengundang reaksi Internasional. Indonesia tidak dapat menyelesaikan dan Presiden Habibi memberikan status kepada Masyarakat TimTim yaitu merdeka.

• Agama

Mayoritas penduduk Timor-Timur beragama katolik. Para imigran datang ke wilayah TimTim dan mulai masuk dan bekerja pada instansi disana dikarenakan para imigran beragama Islam, Protestan, Hindu dan Buddha, kenyaman rakyat Timor-timur terganggu.

Perkembangan hingga tahun 1994 jumlah penganut agama lain terutama Islam menyamai penganut agama katolik. Selain itu umat Islam menutup hubungan mreka dengan sangat fanatic dan hidup mengelompok, hal itu menambah kemarahan masyarakat Timor-Timur, yang kemudian berakibat kerusuhan sara dan agama itu diangkat oleh Komnas Ham PBB.


V. Dampak Disintegrasi Timor-Timur

a. Bagi Indonesia

• Politik 

Menurunnya citra Indonesia di mata Internasional, karena Indonesia dianggap tidak memberikan kebebasan politik, ekonomi dan social budaya selama 23 tahun, Habibi sendiri menurun citranya sebagai presiden karena telah gagal dalam mengambil langkah.
Dampak lainnya berpengaruh terhadap daerah lainnya seperti: Ambon, Sambas, Aceh, Irian dan Maluku ingin lepas dan merdeka dari Indonesia.

• Social ekonomi

Pemerintah Indonesia sebagai pelaku ekonomi dan pihak swasta telah menggagalkan asset ekonomi di Timor Lorasae mau tidak mau harus kehilangan asset ekonominya.

b. Bagi Timor-Timur

• Politik

System politik yang buruk dikarenakan antara yang pro disintegrasi dengan yang pro integrasi sedang perang saudara, akibatnya rakyat kecil menjadi korban
Timor lorosae secara politik belum siap untuk memerintah sendiri. Dampaknya terasa pada saat menggalang perayaan hari kemerdekaan 20 Mei 2002 yang lalu 

3. Dampak Hubungan antara Australia dengan Indonesia 

a. Dampak Positif

• Indonesia adalah negara penerima bantuan nomor dua dari pihak Australia. penerima bantuan ini adalah Papua Nugini dalam bentuk bantuan proyek, bantuan pangan dan program latihan. Selain itu di Papua Nugini, Australia juga membangun proyek, Antara lain pembangunan jaringan jalan di Kalimantan Barat, proyek irigasi Gimanuk, lembaga penelitian peternakan, penyediaan air bersih, pengembangan perawatan intensif di RSUP Cipto Mangun Kusumo di Jakarta.proyek ini dibedakan menjadi 28 macam.

• Indonesia mendapat grant atau pemberian hadiah, jadi bukan pinjaman yang harus dibayar kembali oleh Indonesia.

• Indonesia- Australia bekerjasama dalam pertahanan (Defence Cooperation), dalam rangka Indonesia mendapat bantuan 25 juta dolar Australia untuk masa 3 tahun

• Penduduk Indonesia 140 juta jiwa, Indonesia bukanlah sekedar tetangga langsung Australia melainkan negara terbesar dalam ASEAN. Australia menyelenggarakan kerjasama dengan ASEAN, maka Australia perlu menjaga hubungan baik dengan Indonesia jika hendak bekerjasama dengan ASEAN.

• Australia satu-satunya negara selain Indonesia yang mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah sebagai contoh pengajaran yang diberikan di New South Wales, dan juga di universitas Monash di Melbourne. 

Secara garis besar dampak positif dari hubungan kedua negara adalah keamanan dan kepentingan masing-masing negara terjamin, karena hubungan keduanya baik.

b. Dampak Negatif

Australia ikut campur tangan beberapa masalah dalam negeri Indonesia antara lain:

• Masalah Papua

Akibat adanya Organisasi Papua Merdeka(OPM) di perbatasan Irian Jaya dan Papua Nugini membawa akibat hubungan Australia dengan Indonesia agak renggang dikarenakan Australia khawatir bahwa Indonesia menolak Papua Nugini.

• Masalah hak asasi, keamanan, politik, dan masalah kemerdekaan pers.

• Masalah Irian Barat merupakan salah satu persoalan yang masih mengganjal dalam penyelesaian kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda. Pernyataan Australia tentang masalah Irian Barat, setelah invasi Jepang ke Papua New Guinea(Irian Barat dan Irian Timur)menjelang perang dunia II, masyarakat dan pemerintahan Australia lebih yakin bahwa pulau tersebut sangat penting bagi keamanan Australia. Australia sendiri merasa keamanan wilayahnya akan terjamin bila pulau tersebut berada di bawah kekuasaan Belanda. 

• Masalah Timor-timur

Bekas jajahan Portugis, Timor-Timur diintegrasikan ke dalam negara Republik Indonesia, Australia menentang kuat. Mereka menuntut agar hak menentukan nasib sendiri diberlakukan bagi masyarakat Timor-Timur, menurut mereka merupakan suatu bangsa tersendiri dan secara ras berbeda dengan Indonesia.


Sumber Pustaka :

Hamid Zulkifli,1999; Sistem Politik Australia, Bandung, Remaja Rosdakarya

M.Sabir 1987, Politik Bebas Aktif, Jakarta, CV Haji Masagung

Siboro 1989, Sejarah Australia, Bandung, IKIP

Adil Hilman,1993; Hubungan Australia dan Indonesia 1945-1962, Jakarta, Djambatan

Tjahja Gunawan, Indonesia Pembeli pendidikan terbesar di Australia, Kompas 11 juli 2002

Philip Kitley, dkk, 1989, Australia di mata Indonesia Kumpulan Artikel Pers Indonesia1973-1988, Jakarta , PT Gramedia

Margaret George 1986, Australia dan Revolusi Indonesia, Jakarta; PT Panja Simpati

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Blog Themes | Bloggerized by andri pradinata - Gold Blogger Themes | AP14