Mei 28, 2013

10 Legenda Sepakbola Belanda - legenda Oranje

Belanda terkenal dengan Total Football-nya. Meski tidak punya prestasi sementereng Brasil atau Spanyol, Belanda adalah salah satu kekuatan besar dalam dunia sepakbola. Kekuatan itu muncul lewat pemain-pemain terbaik yang pernah dilahirkan Negeri Kincir Angin itu.
Berbicara mengenai legenda Belanda di masa lampau, siapa tak kenal Johan Cruyff? Atau Marco van Basten? Masih ada pemain-pemain lainnya seperti Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Dennis Bergkamp, Marc Overmars, Edgar Davids, Frank dan Ronald de Boer, Patrick Kluivert, Edwin van Der Sar dan masih banyak lagi.
Atau mungkin Ruud van Nistelrooy, Wesley Sneijder, hingga Robin van Persie yang baru saja membawa Manchester United meraih gelar Liga Inggris ke-20. Merekalah pemain-pemain yang kontribusinya tak main-main baik di level klub maupun timnas. 
dari situs olahraga GOAL.com Indonesia mencoba memilih sepuluh dari sekian banyak pemain Belanda yang bisa dikategorikan sebagai legenda Oranje.

1. Johan Cruyff
Jika Rinus Michels adalah penemu total football, maka Johan Cruyff adalah peraga paling sahih dari gaya permainan ofensif itu. Tak salah jika legenda hidup Belanda ini dijuluki "The Total Footballer". Namun, peraih Ballon D'Or tiga kali ini hanya mampu mengantarkan Oranje sebagai runner-up di dua Piala Dunia. Meski demikian, Cruyff boleh dibilang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dipunyai Negeri Kincir Angin.
Cruyff adalah alasan utama di balik kesuksesan Barcelona saat ini. Cruyff menciptakan ikatan kekal antara Catalunya dan Belanda. Sebagai pemain, ia memang hanya menjuarai satu gelar La Liga Spanyol dan satu Copa del Rey. Sebagai pelatih, Cruyff mengubah Barcelona selamanya. Ialah pencetus lahirnya akademi La Masia, yang mengopi sistem pembinaan Ajax, dan tentunya menanamkan unsur total football ke dalam gaya permainan klub.

2. Dennis Bergkamp
Ada banyak sekali pemain Belanda yang memiliki skill kelas dewa seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Johan Cruyff. Namun, hanya ada satu pemain yang punya teknik terbaik di antara semuanya. Dialah Dennis Bergkamp. Mantan pemain Ajax, Internazionale, dan Arsenal ini saat ini menjabat sebagai asisten Frank de Boer di Ajax.
Bergkamp punya gol-gol terbaik yang pernah dicetak di level klub maupun timnas. Rencananya dalam mengolah si kulit bundar begitu jelas, sehingga tampak seperti tak menggunakan insting strikernya. Duetnya bersama Thierry Henry di Arsenal menjadikan mereka sebagai duet maut The Gunners di Liga Primer Inggris era 1990-an akhir hingga awal tahun 2000.

3. Marco van Basten
Meski 'mati muda' di usia 28 tahun, ketika cedera parah membuatnya pensiun, Marco van Basten telah mencapai impian yang didambakan para pesepakbola: meraih Ballon D'Or tiga kali, tiga kali Scudetto, tiga Piala Super Italia, dua trofi Liga Champions, satu Piala Eropa dan tentu puluhan trofi individual.
Bersama Ajax, AC Milan, dan timnas Belanda, ia sanggup mencetak 277 gol. Sebuah rekor yang mengagumkan bagi pemain yang harus pensiun di usia matang. Belanda beruntung mampu melahirkan seorang Van Basten yang bisa memberikan banyak trofi bagi tim.

4. Ruud Gullit
Ruud Gullit adalah seorang pemimpin terbaik yang pernah dimiliki Belanda. Ia menjadi kapten Belanda ketika sukses merengkuh Euro 1988. Gullit, bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard dijuliki sebagai 'The Three Musketeers' yang mampu membuat timnya meraih kegemilangan.
Terkenal dengan rambut gimbalnya, Gullit menjadi bagian tak terpisahkan dari era emas AC Milan di sekitar tahun 1990 ketika sanggup menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut dan tiga kali memenangi Scudetto. Gullit sanggup memenangi gelar-gelar besar di Italia, Belanda, dan Inggris.

5. Frank Rijkaard
Frank Rijkaard adalah gelandang bertahan terbaik yang sudah memenangkan segalanya. Ia membuktikan diri sebagai pemain no. 5 yang sanggup membuat Milan merajai Italia dan Eropa di sekitar tahun 1990. Bersama Belanda, Rijkaard mampu membantu Oranje meraih kesuksesan di Euro 1988.
Sebagai pelatih, ia melanjutkan ikatan yang abadi antara Belanda-Barcelona. Memenangi Liga Champions dan La Liga Spanyol bersama Barca.

6. Clarence Seedorf
Legenda hidup Belanda yang masih aktif sebagai pemain. Clarence Seedorf adalah satu-satunya pemain di dunia yang pernah menjuarai Liga Champions dengan tiga klub yang berbeda, yakni bersama Ajax (1995), Real Madrid (1998), dan AC Milan (2003 dan 2008).
Seedorf, yang saat ini bermain di klub Brasil Botafogo, adalah gelandang yang mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Kekuatannya adalah mampu menahan bola dalam kondisi tertekan dan punya momentum yang selalu pas saat menyerang.

7. Edwin van der Sar
Faktanya adalah, Edwin Van Der Sar merupakan kiper terbaik yang pernah dimiliki Belanda. Perawakannya yang jangkung, menjadikan bakat kipernya begitu terlihat. Ia sanggup menjadi kiper yang dua kali menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda, yakni bersama Ajax (1995) dan Manchester United (2008).
Ia sudah malang-melintang di Belanda, Italia (Juventus), dan Inggris (Fulham dan United). Kehebatannya dengan mudah terlihat saat Van Der Sar terus menjadi kiper utama United hingga tahun 2011 di usianya yang sudah mencapai 40 tahun pada waktu itu. 

8. Ruud van Nistelrooy
Ruud van Nistelrooy adalah legenda Manchester United dan merupakan salah satu striker terbaik dunia saat mencapai usia matangnya. Ia sanggup menjadi topskor di tiga negara, yakni di Liga Primer Inggris (United), La Liga Spanyol (Real Madrid), dan Eredivisie Belanda (PSV).
Mesin gol yang sanggup mencetak 249 gol di level klub dan hanya terpaut lima gol dari pencetak gol terbanyak timnas Belanda, Patrick Kluivert (40 gol). Kariernya di empat liga top Eropa menjadikannya sebagai bomber yang mudah beradaptasi.

9. Faas Wilkes
Mungkin namanya kurang dikenal karena Faas Wilkes adalah salah satu pemain hebat namun tidak beruntung yang pernah dimiliki Belanda. Ia adalah true legend yang memiliki rasio gol di timnas Belanda melebihi Patrick Kluivert dan Dennis Bergkamp. Wilkes sanggup mencetak 35 gol hanya dalam 38 pertandingan.
Ia seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol bagi Oranje seandainya KNVB mengijinkan pemain yang bermain di luar Belanda untuk membela timnas. Sepanjang kariernya (1946-1961), ia tidak boleh membela Belanda dari tahun 1949-1955 karena ia memperkuat Internazionale, Torino, dan Valencia. Wilkes meninggal pada Juli 2006 di usia 82 tahun dan dianggap merupakan talenta paling underratedyang pernah dimiliki Belanda.

10. Johan Neeskens
Johan Neeskens dikenal karena menjadi pemain yang membuat Belanda unggul cepat di final Piala Dunia 1974 melawan Jerman Barat. Dalam turnamen tersebut, Neeskens menjadi pemain kunci Oranje. 
Kariernya cukup impresif bersama Ajax yang sanggup hattrick menjuarai Piala Champions tahun 1971-1973. Ia lalu mengikuti Johan Cruyff ke Barcelona dan dijuluki "Johan Segon" (Johan the second). Neeskens yang berposisi sebagai gelandang, saat ini menjadi pelatih di salah satu klub di Afrika Selatan.

Sumber :

Mei 17, 2013

Jongko Joyoboyo

Ramalan Jayabaya atau sering disebut Jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yg dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga .Asal Usul utama serat jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musasar yg digubah oleh Sunan Giri Prapen. Sekalipun banyak keraguan keaslianya tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yg menuliskan bahwasanya Jayabayalah yg membuat ramalan-ramalan tersebut.
"Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani."

Isi ramalanya sebagai berikut :


  1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
  2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
  3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
  4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
  5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
  6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
  7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
  8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
  9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
  10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
  11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik
  12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.
  13. keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
  14. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.
  15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi--- Tak peduli akan hukum Hyang Widhi.
  16. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.
  17. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.
  18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.
  19. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.
  20. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.
  21. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.
  22. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.
  23. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.
  24. Nantang bapa--- Menantang ayah.
  25. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.
  26. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.
  27. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.
  28. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.
  29. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil
  30. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil
  31. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil
  32. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.
  33. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.
  34. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.
  35. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.
  36. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.
  37. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
  38. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.
  39. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.
  40. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
  41. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.
  42. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan
  43. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.
  44. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.
  45. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.
  46. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.
  47. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.
  48. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.
  49. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.
  50. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang gonta-ganti pasangan.
  51. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.
  52. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.
  53. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
  54. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.
  55. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.
  56. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
  57. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
  58. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
  59. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
  60. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.
  61. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.
  62. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.
  63. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.
  64. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.
  65. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.
  66. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.
  67. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.
  68. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.
  69. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.
  70. Akeh laknat--- Banyak kutukan
  71. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.
  72. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.
  73. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.
  74. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.
  75. Guru disatru---Guru dimusuhi.
  76. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.
  77. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.
  78. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.
  79. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.
  80. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.
  81. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
  82. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.
  83. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.
  84. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
  85. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.
  86. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.
  87. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.
  88. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.
  89. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.
  90. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.
  91. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.
  92. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.
  93. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.
  94. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.
  95. Akeh barang haram---Banyak barang haram.
  96. Akeh anak haram---Banyak anak haram.
  97. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.
  98. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.
  99. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.
  100. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.
  101. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.
  102. Sing dodol akal okol---Si penjual bermain siasat.
  103. Wong golek pangan kaya gabah diinteri---Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
  104. Sing kebat kliwat---Yang tangkas lepas.
  105. Sing telah sambat---Yang terlanjur menggerutu.
  106. Sing gedhe kesasar---Yang besar tersasar.
  107. Sing cilik kepleset---Yang kecil terpeleset.
  108. Sing anggak ketunggak---Yang congkak terbentur.
  109. Sing wedi mati---Yang takut mati.
  110. Sing nekat mbrekat---Yang nekat mendapat berkat.
  111. Sing jerih ketindhih---Yang hati kecil tertindih
  112. Sing ngawur makmur---Yang ngawur makmur
  113. Sing ngati-ati ngrintih---Yang berhati-hati merintih.
  114. Sing ngedan keduman---Yang main gila menerima bagian.
  115. Sing waras nggagas---Yang sehat pikiran berpikir.
  116. Wong tani ditaleni---Orang (yang) bertani diikat.
  117. Wong dora ura-ura---Orang (yang) bohong berdendang.
  118. Ratu ora netepi janji, musna panguwasane---Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
  119. Bupati dadi rakyat---Pegawai tinggi menjadi rakyat.
  120. Wong cilik dadi priyayi---Rakyat kecil jadi priyayi.
  121. Sing mendele dadi gedhe---Yang curang jadi besar.
  122. Sing jujur kojur---Yang jujur celaka.
  123. Akeh omah ing ndhuwur jaran---Banyak rumah di punggung kuda.
  124. Wong mangan wong---Orang makan sesamanya.
  125. Anak lali bapak---Anak lupa bapa.
  126. Wong tuwa lali tuwane---Orang tua lupa ketuaan mereka.
  127. Pedagang adol barang saya laris---Jualan pedagang semakin laris.
  128. Bandhane saya ludhes---Namun harta mereka makin habis.
  129. Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan---Banyak orang mati lapar di samping makanan.
  130. Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara---Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
  131. Sing edan bisa dandan---Yang gila bisa bersolek.
  132. Sing bengkong bisa nggalang gedhong---Si bengkok membangun mahligai.
  133. Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil---Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
  134. Ana peperangan ing njero---Terjadi perang di dalam.
  135. Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham---Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
  136. Durjana saya ngambra-ambra---Kejahatan makin merajalela.
  137. Penjahat saya tambah---Penjahat makin banyak.
  138. Wong apik saya sengsara---Yang baik makin sengsara.
  139. Akeh wong mati jalaran saka peperangan---Banyak orang mati karena perang.
  140. Kebingungan lan kobongan---Karena bingung dan kebakaran.
  141. Wong bener saya thenger-thenger---Si benar makin tertegun.
  142. Wong salah saya bungah-bungah---Si salah makin sorak sorai.
  143. Akeh bandha musna ora karuan lungane---Banyak harta hilang entah ke mana
  144. Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe---Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
  145. Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram---Banyak barang haram, banyak anak haram.
  146. Bejane sing lali, bejane sing eling---Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
  147. Nanging sauntung-untunge sing lali---Tapi betapapun beruntung si lupa.
  148. Isih untung sing waspada---Masih lebih beruntung si waspada.
  149. Angkara murka saya ndadi---Angkara murka semakin menjadi.
  150. Kana-kene saya bingung---Di sana-sini makin bingung.
  151. Pedagang akeh alangane---Pedagang banyak rintangan.
  152. Akeh buruh nantang juragan---Banyak buruh melawan majikan.
  153. Juragan dadi umpan---Majikan menjadi umpan.
  154. Sing suwarane seru oleh pengaruh---Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
  155. Wong pinter diingar-ingar---Si pandai direcoki.
  156. Wong ala diuja---Si jahat dimanjakan.
  157. Wong ngerti mangan ati---Orang yang mengerti makan hati.
  158. Bandha dadi memala---Hartabenda menjadi penyakit
  159. Pangkat dadi pemikat---Pangkat menjadi pemukau.
  160. Sing sawenang-wenang rumangsa menang --- Yang sewenang-wenang merasa menang
  161. Sing ngalah rumangsa kabeh salah---Yang mengalah merasa serba salah.
  162. Ana Bupati saka wong sing asor imane---Ada raja berasal orang beriman rendah.
  163. Patihe kepala judhi---Maha menterinya benggol judi.
  164. Wong sing atine suci dibenci---Yang berhati suci dibenci.
  165. Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat---Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
  166. Pemerasan saya ndadra---Pemerasan merajalela.
  167. Maling lungguh wetenge mblenduk --- Pencuri duduk berperut gendut.
  168. Pitik angrem saduwure pikulan---Ayam mengeram di atas pikulan.
  169. Maling wani nantang sing duwe omah---Pencuri menantang si empunya rumah.
  170. Begal pada ndhugal---Penyamun semakin kurang ajar.
  171. Rampok padha keplok-keplok---Perampok semua bersorak-sorai.
  172. Wong momong mitenah sing diemong---Si pengasuh memfitnah yang diasuh
  173. Wong jaga nyolong sing dijaga---Si penjaga mencuri yang dijaga.
  174. Wong njamin njaluk dijamin---Si penjamin minta dijamin.
  175. Akeh wong mendem donga---Banyak orang mabuk doa.
  176. Kana-kene rebutan unggul---Di mana-mana berebut menang.
  177. Angkara murka ngombro-ombro---Angkara murka menjadi-jadi.
  178. Agama ditantang---Agama ditantang.
  179. Akeh wong angkara murka---Banyak orang angkara murka.
  180. Nggedhekake duraka---Membesar-besarkan durhaka.
  181. Ukum agama dilanggar---Hukum agama dilanggar.
  182. Prikamanungsan di-iles-iles---Perikemanusiaan diinjak-injak.
  183. Kasusilan ditinggal---Tata susila diabaikan.
  184. Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi---Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
  185. Wong cilik akeh sing kepencil---Rakyat kecil banyak tersingkir.
  186. Amarga dadi korbane si jahat sing jajil---Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
  187. Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit---Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
  188. Lan duwe prajurit---Dan punya prajurit.
  189. Negarane ambane saprawolon---Lebar negeri seperdelapan dunia.
  190. Tukang mangan suap saya ndadra---Pemakan suap semakin merajalela.
  191. Wong jahat ditampa---Orang jahat diterima.
  192. Wong suci dibenci---Orang suci dibenci.
  193. Timah dianggep perak---Timah dianggap perak.
  194. Emas diarani tembaga---Emas dibilang tembaga
  195. Dandang dikandakake kuntul---Gagak disebut bangau.
  196. Wong dosa sentosa---Orang berdosa sentosa.
  197. Wong cilik disalahake---Rakyat jelata dipersalahkan.
  198. Wong nganggur kesungkur---Si penganggur tersungkur.
  199. Wong sregep krungkep---Si tekun terjerembab.
  200. Wong nyengit kesengit---Orang busuk hati dibenci.
  201. Buruh mangluh---Buruh menangis.
  202. Wong sugih krasa wedi---Orang kaya ketakutan.
  203. Wong wedi dadi priyayi---Orang takut jadi priyayi.
  204. Senenge wong jahat---Berbahagialah si jahat.
  205. Susahe wong cilik---Bersusahlah rakyat kecil.
  206. Akeh wong dakwa dinakwa---Banyak orang saling tuduh.
  207. Tindake manungsa saya kuciwa---Ulah manusia semakin tercela.
  208. Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi---Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
  209. Wong Jawa kari separo---Orang Jawa tinggal setengah.
  210. Landa-Cina kari sejodho --- Belanda-Cina tinggal sepasang.
  211. Akeh wong ijir, akeh wong cethil---Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
  212. Sing eman ora keduman---Si hemat tidak mendapat bagian.
  213. Sing keduman ora eman---Yang mendapat bagian tidak berhemat.
  214. Akeh wong mbambung---Banyak orang berulah dungu.
  215. Akeh wong limbung---Banyak orang limbung.
  216. Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teka---Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Blog Themes | Bloggerized by andri pradinata - Gold Blogger Themes | AP14