April 21, 2013

Kolonel H Barlian ( 1922 - 1975 )

Setelah lama tinggal dan lahir di kota Pagaralam mungkin baru ini tergerak untuk menulis sedit tentang salah satu tokoh ini. mingkin yang berada di kawasan Lahat maupun kota Pagaralam mungkin tidak asing lagi dengan nama tokoh yang saya maksud ini yakni Kolonel H Barlian yang banyak di pakai sebagai nama jalan Protokol di wilaya tersebut atau yang banyak bertuliskan atas nama Kolonel H Burlian yang juga tercantum sebagai nama jalan di wilaya kota Palembang ( KM.5 - KM 10 ).

Untuk saat ini belum banyak sumber yang bisa diperoleh. Namun ada beberapa catatan yang tertinggal di Museum Monpera Palembang mengenai tokoh tersebut. seperti yang tercantum dibawah ini :

Kol Barlian. Ia dilahirkan di Tanjung Sakti, Pagaralam, 23 Juli 1922. Orang tuanya H Senapi merupakan orang terpandang di Tanjung Sakti. H Senapi yang diberi gelar Pembarap merupakan adik Pangeran Kenawas. Dalam susunan keluarga, Barlian merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Menamatkan HIS di Bengkulu (1937) dan masuk MULO di Malang dan lulus 1941. Sempat melanjutkan ke Sekolah Dagang di Bandung, tapi putus tahun 1942 karena meletus perang Asia Timur Raya. Pernah bekerja di kantor Residen Bengkulu sebagai calon wedana, hingga 1943. Pada masa pendudukan Jepang, ia masuk Sekolah Opsir Gyugun (Sumatera Kambu Gyugun).
Tahun 1945, ia mengepalai Badan Keamanan Rakyat (BKR) di daerah Bengkulu. Pada waktu yang sama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat mayor. 1946 memimpin perlawanan bersama pemuda dan rakyat terhadap pasukan Jepang di daerah Curup (Kepahyang) dan sekitarnya.
Kembali ke Bengkulu tahun 1946 dan menjadi komandan Resimen Divisi I Sumatera Selatan. "Menurut cerita, naik pangkat menjadi kolonel dan menjabat komandan Divisi Garuda I Sumatera Bagian Selatan di Lahat," ujarnya. Setelah Divisi Garus I dan II disatukan lagi di bawah kepemimpinan Letkol Bambang Utoyo 1947, ia menjabat kepala staf umum Divisi Garuda Sumbagsel, termasuk Jambi.
Juni 1948, setelah agresi militer Belanda I, dengan diadakan penyusunan kekuatan kembali, ia berpangkal letkol, dipercaya menjadi komandan Brigade Emas di Bengkulu. Jelang agresi militer Belanda II, menjadi wakil gubernur militer di Bengkulu, 1950, menjabat asisten kepala staf Q (logistik) di Markas Besar AD. 1951-1952, menyelesaikan Sekolah Staf dan Komandan AD (SSKAD) angkatan I. Lalu dipercaya menjabat sekretariat Logistik Gabungan Kepala-Kepala Staf (GKS) Kementerian Pertahanan pada tahun 1953-1954. Lalu menjadi pembantu Asisten Urusan Perbendaharaan Mabes AD.
"Disebutkan dalam buku itu, atas permintaan sendiri, non aktif menjadi TNI karena dicalonkan oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) Sumsel sebagai anggota DPRD pada konstituante Juli hingga Desember 1955", tutur Adenan.
1 Maret 1956, aktif kembali dan menjadi kepala Staf Komando Teritorium II Sriwijaya di palembang. Pada 1958 menjadi panglima. Ketika terjadi pergolakan, 31 desember 1958, ia dipindahkan ke Jakarta karena statemennya yang tidak menginginkan Daerah Teritorium II Sriwijaya dijadikan tempat pertumpahan darah yang bisa menimbulkan perpecahan.
Letkol Barlian kemudian meletakkan jabatan dan  mendapatkan hak pensiun dengan pangkat terakhir kolonel", beber Adenan. Pada 1966-1967, menjadi anggota MPRS di Jakarta. Ia meninggal 24 September 1975, dalam status sebagai seorang purnawirawan TNI. Tepatnya dalam sebuah musibah pesawat terbang milik GIA jenis Fokker 28 "Mahakam" di kawasan Km 14 Palembang.

April 15, 2013

Hindia Belanda dan Piala Dunia 1938


BENAR bahwa tim nasional Indonesia, kala itu masih pakai nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), pernah masuk putaran final Piala Dunia. Tapi jangan senang dulu. Hindia Belanda melenggang ke putaran final Piala Dunia di Prancis tahun 1938 tanpa melakoni satu pun pertandingan di babak kualifikasi –sistem yang mulai dipakai sejak Piala Dunia 1934. Jepang, yang mestinya jadi lawan Hindia Belanda, urung bertanding karena terlibat pertikaian dengan China. Jadilah Hindia Belanda melenggang tanpa perlu bertanding. Keberuntungan pertama.
Tim Hindia Belanda pun hanya perlu melewati Amerika Serikat di partai play off yang rencananya digelar di Rotterdam, Belanda, 20 Mei 1938. Tim Hindia Belanda tiba di Den Haag sehari sebelum pertandingan. Hanya, beberapa saat setelah mendarat, mereka mendapat kabar Amerika Serikat ogah melakukan tanding play off.Tak jelas karena alasan apa –buku ini tak mencatatnya. Untuk kali kedua Dewi Fortuna memberkati. Dengan demikian, tim Hindia Belanda dapat bertanding dalam putaran final Piala Dunia.
Selama 17 hari, tim asuhan Johannes van Mastenbroek melakukan persiapan dengan melakukan pertandingan uji-coba melawan klub-klub Belanda. Mereka juga mendapat masukan dari manajer tim Belanda pada Piala Dunia 1934 dan 1938Robert “Bob” Glenndening.
Minggu, 5 Juni 1938, mulailah untuk kali pertama negara dari daratan Asia berlaga di Piala Dunia. Di bawah tatapan 9.000 pasang mata yang memadati Stadion Velodrome Municipal, Reims, para pemain bertubuh kecil berjuang keras menghadapi Gyorgi Sarosi cs dari Hongaria. Secara teknik mereka tak kalah. Tapi perbedaan fisik dan penguasaan taktik permainan membuat Hindia Belanda bertekuk lutut 0-6.
Perbedaan fisik memang menjadi warna paling mencolok. Para pemain Hindia Belanda ibarat kurcaci di hadapan pasukan Hongaria. “Saya seperti melihat 22 atlet Hongaria dikerubungi 11 kurcaci,” kata Walikota Reims Paul Marchandeau yang hadir menyaksikan pertandingan.
Meski kalah telak, Hindia Belanda tercatat sebagai salah satu tim yang paling berwarna: dua orang pemain asal Sumatra, dua orang Ambon, seorang Jawa, empat orang beretnis Tionghoa, dan sisanya berdarah Belanda.


Dalam Piala Dunia 1938 ini Italia bertemu dengan Hongaria di babak final. Keduanya memperagakan sepakbola yang lumayan atraktif. Italia akhirnya mempertahankan gelar setelah menang 4-2.
Selain Hindia Belanda sebagai negara Asia pertama di Piala Dunia, ada serba pertama lainnya yang muncul dalam Piala Dunia 1938. Antara lain pencantuman nomor pada kostum pemain dan gol bunuh diri yang dicetak pemain Swiss, Ernst Loertscher, ketika menghadapi Jerman. Untuk kali pertama juga tuan rumah, dalam hal ini Prancis, otomatis masuk putaran final tanpa melalui kualifikasi.
Kehadiran Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 adalah satu dari 100 fakta unik, termasuk 10 momen terdahsyat, sepanjang sejarah Piala Dunia yang disajikan dalam buku ini. Juga berbagai peristiwa menarik, heroik, fenomenal, dramatis, tragis, sekaligus lucu dan unik dari perhelatan akbar empat tahunan yang disebut-sebut sebagai “The Greatest Show on Earth”.

April 12, 2013

48 Hukum Kekuasaan. ( By: Robert Greene )


Perasaan tidak memiliki kuasa atas orang lain dan berbagai peristiwa secara umum tidak tertahankan bagi kita, ketika kita merasa tidak berdaya, kita merasa sengsara. Tidak ada seorang pun menginginkan lebih sedikit kekuasaan, semua orang menginginkan lebih banyak Kekuasaan.

Entalah apa arti kalimat yang tertera diatas tersebut, namun melihat hiruk pikuk politik saat ini mengingatkan saya akan salah satu buku yang cukup menarik mengenai kekuasaan dan sterategi berkuasa, yakni Buku 48 Hukum Kekuasaan. karya Robert Greene. mungkin di buku ini sekilas ada berfikir ini adalah cara "picik" / "kotor" untuk menghalalkan segala sesuatu demi kekuasaan. Namun bukan hal tersebut yang namun kita lihat bagai mana tentang kebijaksanaan dari tokoh-tokoh hebat pada masa lalu baik yang tercatat oleh sejarah ataupun cerita dari turun-temurun suku pribumi di afrika. Semua kebijaksanaan dari Zaman keemasan Yunani, Masa Reinansce di Benua Eropa, hingga kebijaksanaan dari Budaya Timur China, Jepang, India dan kebudayaan lainnya. Bahkan Hewan pun dapat jadi teladan bagi kita.

Berikut ini saya sajikan 48 hukum yang harus di taati untuk dapat menguasai permain kekuasaan :

  1. Jangan pernah terlihat lebih baik dari atasan anda
  2.  Jangan pernah terlalu mempercayai teman, tetapi pelajarilah cara memanfaatkan musuh
  3. Sembunyikan niat anda
  4.  Senantiasa bicara lebih sedikit dari yang diperlukan
  5. Begitu banyak hal bergantung dari reputasi, jagalah reputasi dengan nyawa anda
  6. Carilah perhatian berapapun harga yang harus dibayar
  7. Mintalah orang lain bekerja keras bagi anda, tetapi senantiasalah menerima pujian atas kerja keras mereka
  8.  Usahakan agar orang lain mendatangi anda, pergunakan umpan bila perlu
  9.  Raihlah kemenangan lewat tindakan anda, jangan pernah menang lewat perdebatan
  10. Infeksi : hindarilah orang-orang yang tidak bahagia dan sial
  11. Usahakan orang lain agar tetap tergantung pada anda
  12. Pergunakanlah kejujuran dan kemurahan hati selektif untuk memperdaya korban anda
  13. Saat meminta bantuan, jangan pernah pancing belas kasihan atau rasa syukur mereka
  14. Berperanlah sebagai seorang teman, bekerjalah sebagai mata-mata
  15. Hancurkanlah musuh anda secara total
  16. Pergunakanlah ketidakhadiran anda untuk meningkatkan respek dan penghormatan
  17.  Usahakan agar orang lain selalu merasakan terror : kembangkan aura tak bias ditebak
  18.  Jangan bangun benteng untuk lindungi diri sendiri, isolasi adalah sesuatu yang berbahaya
  19. Ketahuilah siapa yang anda hadapi, jangan singgung perasaan orang yang salah
  20. Jangan berkomitmen pada siapapun
  21.  Berpura-puralah menjadi orang yang tolol untuk mrnangkap orang yang yang tolol, berilah kesan anda lebih bodoh dari sasaran anda.
  22. Manfaatkanlah taktik untuk menyerah : ubah kelemahan menjadi kekuatan
  23.  Himpun kekuatan anda
  24.  Berperanlah untuk menjadi penghuni istana yang sempurna
  25. Ciptakanlah kembali diri anda
  26.  Jagalah agar kedua tangan anda tetap bersih
  27.  Bermainlah dengan kebutuhan orang lain untuk mempercayai sesuatu untuk menciptakan pengikut yang setia
  28.  Bertindaklah dengan berani
  29.  Buatlah rencana hingga tuntas
  30.  Berilah kesan bahwa tampatknnya perstasi anda mudah didapat
  31.  Kendalikanlah pilihan-pilihan anda : surulah orang lain memainkan kartu yang anda bagikan
  32. Bermainlah sesuai dengan fantasi orang lain
  33.  Ketahuilah kelemahan setiap orang
  34.  Jadilah seorang bangsawan dengan cara anda sendiri : Bersikaplah bak seorang raja agar diperlakukan seperti sorang raja
  35.  Kuasailah seni memilih waktu yang tepat
  36.  Sepelekanlah hal-hal yang tak bias anda milik
  37.  Ciptakan tontonan yang memikat
  38.  Berpikirlah sesuka anda, tetapi bersikaplah seperti orang lain
  39. Aduk-aduk air untuk menangkap ikan
  40.  Bencilah segala hal yang diperoleh secara cuma-Cuma
  41.  Hindarilah mengambil alih posisi orang yang hebat
  42.  Seranglah si gembala, maka domba-dombanya pasti berhamburan
  43. Kenalilah hati dengan pikiran orang lain
  44. Perdaya dan pancing amarah orang lain dengan efek cermin
  45. Sampaikan ceramah tentang kebutuhan untuk berubah , tetapi jangan lakukan reformasi untuk terlalu banyak bidang kehidupan dalam waktu singkat
  46.  Jangan pernah terlihat terlalu sempurna
  47.  Jangan melebihi sasaran yang telah anda tentukan : dalam hal kemenangan, belajarlah untuk tahu kapan anda harus berhenti
  48. Jadilah seperti uap yang tak berbentuk

Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin berkecimpung di dunia politi maupun yang ingin melegitimilisasi kekuasaan. Namun harus disadari cara yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik dan begitu juga sebaliknya. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Blog Themes | Bloggerized by andri pradinata - Gold Blogger Themes | AP14