Januari 20, 2011

Atung Bungsu & Sejarah Besemah



sejarah Besemah ini menurut cerita yang kami dapat dari orang tua-tua dahulu, Besemah ini adalah penemuan Atung Bungsu yang datang dari Jawa. Nah dia datang ke Besemah ini, menjelajahi Besemah ini masih rimba legun dalam. Rimba legun dalam ini artinya hutan yang belum ada seorang manusia pun yang tinggal disana, kecuali hutan lebat hutan belantara. Yang dikatakan legun dalam itu hutan yang belum ditemukan oleh manusia.
Nah setelah Atung Bungsu selesai mengelilingi hutan-hutan yang sangat lebat, yang belum ada manusianya itu. Maka ditinggalkannya kembali hutan itu, sebab dia belum sanggup belum ada manusia. Maka dia di dalam meninggalkan daerah artinya Besemah ini, dia entah merantau lagi entah meneruskan perjalanannya. Maka beberapa tahun kemudian dia kembali lagi ke daerah Besemah. Nah dia kembali membuat tenda disitu, setelah istrinya mengambil air itu masak sambil mencuci beras, maka bakul berasnya tadi dimasuki oleh ikan. Oleh istrinya ditanyakan pada Atung Bungsu.
“Ai...Atung Bungsu apa nama ikan ini?”
dijawabnya oleh Atung Bungsu
“Oi...ikan ini ikan semah, kalau seperti ini air ini Besemah Putri Senantan Buih”.
Nah sampai sekarang ini air itu dinamakan air Besemah
Beberapa hari Atung Bungsu bersama istrinya berkemah di tepi sungai tadi, maka terlihatlah oleh Atung Bungsu kapae atau bekas orang membukus nasi, bekas pembalut sayur segala macam, itu kapae kata kami di Besemah ini dengan buloh dasan. Buloh dasan ini bambu muda artinya untuk masak sayur, masak lemang umpamanya. Nah, Atung Bungsu pada waktu itu terkejut melihat itu, nah katanya kalau seperti ini sudah ada orang di ulu ini. Nah lantas di esok harinya dia langsung mudiki air Besemah. Nah setelah dimudukinya maka dia bertemu dengan sebuah desa yang sangat ramai. Maka Atung Bungsu masuk, dia berkata dengan petua desa itu.
“Kenapa kamu sudah ada disini, tanah ini milik saya”
Dijawabnya oleh orang Rejang, desa itu desa Rejang. Boleh dikatakan di Besemah itu telah dikuasai oleh orang Rejang pada waktu itu. Jadi pada waktu Atung Bungsu pertama kali datang ke Besemah ini belum ada orang Rejang ini. Nah maka diperkirakan empat lima puluh tahunnya Atung Bungsu kembali kesana. Sampai dia yang mengatakan kata Atung Bungsu itu miliknya kata orang Rejang itu kepunyaannya. Nah maka petua desa Rejang itu berkata.
“Apa ciri tanah ini, kalau tanah ini milikmu Atung Bungsu”
Nah disini Atung Bungsu terbentur, sebab dia belum membuat ciri khas pada waktu datang pertama kali itu.
“Sedang milik kami katanya, lihatlah sendiri dusun sudah sebesar ini. Bukan hanya satu dusun ini saje mungkin telah dua tiga puluh desa lain disini. Maka katamu milik mu tanah ini. Kami datang kemari seorang pun belum ada orang disini”
Kata orang rejang tadi, itu memang benar. Sebab Atung Bungsu selesai mengelilingi tanah Besemah ini, dia kembali pergi dia tidak menetap disitu. Setelah dia datang kedua kalinya maka daerah itu telah banyak orang disana. Tetapi Atung Bungsu bersih keras sebab dia benar, dia lebih dahulu menemukan Besemah ini. Maka disini Atung Bungsu mungkin dia kalah, karena orang banyak dia sendirian, kedua milik Atung Bungsu  belum ada ciri-ciri yang mutlak. Lantas Atung Bungsu pulang lagi ke Jawa. Di Jawa ini dia minta petunjuk Ratu Sinuhun.
“Bagaimana bahwa tanah yang ku temukan itu, oleh karena waktu itu masih kosong maka ku tinggalkan lagi. Maka sekarang oleh karena aku mau membukanya tapi daerah itu telah dikuasai oleh orang lain, orang itu ditanyakan orang Rejang Berige. Oleh karena sekarang aku mau perkara, tetapi aku belum memiliki bukti. Tetapi oleh karena memang benar aku yang lebih dahulu menemukan daerah itu, belum ada orang lain pada waktu aku mengelilingi rimba-rimba itu”
Lantas kata Ratu Sinuhun.
Kau kembalilah ke Besemah. Seandainya dia mau bersumpah, maka kau kemari lagi dan apa ciri-ciri milik orang itu?”
Maka kata Atung Bungsu.
“Ai...ciri miliknya niur telah menjatuhkan kelapanya, artinya telah jatuh masak, artinya itu kan memang sudah lama. Sedangkan milikku semua cerita itu tidak ada”
“Nah kau pulanglah dahulu ke Besemah. Kau buatlah dahulu ciri, sebatas mana tanah itu yang akan kau ambil. Kalau milik orang itu baru menjatuhkan kelapanya, kau carilah tunggulnya. Tunggul pinang, tunggul kepala, arang dan jangan lupa kulit kemiri. Nah itu kau kuburkan ke batas-batas tanah yang akan kau ambil”
Nah setelah itu Atung Bungsu kembali lagi ke Besemah tidak sepengetahuan orang Rejang, dia mencari tunggul kelapa yang sudah buruk, tunggul pinang, arang setelah itu dibuat untuk menyatakan tempat-tempat itu bekas-bekas yang telah ditinggalkan. Kalau milik orang Rejang masih berbuah, kalau milik Atung Bungsu sudah menjadi tunggulnya.
Setelah Atung Bungsu selesai membuat ciri-ciri tadi di daerah Besemah sampai ke Ulu Musi, nah itu masih berbatasan dengan Bengkulu. Nah maka Atung Bungsu kembali ke desa yang dijumpainya tadi.
“Ai...kamu tidak akan pergi”
“Oi...tidak” kata orang Rejang “ini dusun kami”
“Kalau seperti ini terpakasa kita musyawarah, musyarwarah ini kita panggil orang dari Jawa. Kita bersumpah itulah hakimnya”
“Ai...jadi”
“Dan kita lihat ciri-ciri milikku, ai...kalau cuma kelapa milikku tinggal tunggulnya saja, dan tunggul pinang”
“Ai...jadi kalau seperti itu”
Maka Atung Bungsu kembali lagi ke Jawa, sampai di Jawa dia berceritalah.
“Ciri-ciri yang kamu suruh buat itu telah selesai ku kerjakan”
“Nah...kau ambillah bambu dua ruas, bambu dua ruas itu seruas kau isi dengan air seruas lagi kau isi dengan tanah uuntuk bahan kau nanti bersumpah. Nanti kami datang, hari apa kau menetapkan akan melaksanakan sumpah itu?”
“Kalau tidak salah satu minggu lagi, kamu jangan tidak datang di desa orang Rejang itu, aku akan menunggu disana”
Maka Atung Bungsu kembali lagi ke Besemah. Setelah sampai waktu yang ditetapkan, maka orang Jawa tadi telah datang. Dia menjadi saksi waktu sumpah dilaksanakan, karena pada waktu itu belum hakim seperti sekarang ini untuk menyelesaikan perkara. Nah setelah semuanya telah datang Atung Bungsu dengan orang Rejang di saksikan orang dari Jawa tadi, dia bersama-sama melihatkan ciri-ciri yang dikatakan oleh Atung Bungsu. Seperti tunggul kelapa, tunggul pinang, lubang arang dan kulit kemiri. Ternyata apa yang dikatakan Atung Bungsu benar-benar ada. Nah...maka di dalam hal ini kalau milik orang Rejang ini agak kualahan dengan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Atung Bungsu, setelah terbukti bahwa memang benar ada tanda-tanda itu, orang Rejang ini mulau lesu. Nah maka rombongan ini kembali lagi kedusun induk. Tapi aku tidak tahu namanya, tapi dusun disekitar di ulu air Besemah tempatnya. Setelah sampai di dusun induk itu orang Rejang ini belum puas, dia belum mau meninggalkan tanah ini, maka dilaksanakan sumpah oleh Atung Bungsu.
“Nah...aku bersumpah, bahwa menyatakan ini milikku”
Jadi ambilnya bambu dua ruas tadi yang di bawanya dari Jawa. Bambu itu telah diisinya dengan tanah seruas dan seruas lagi dengan air dan bambu itu dibuatnya menjadi tongkat, nah maka bambu itu disumpahkan oleh Atung Bungsu.
“Kalau tanah dan air ini bukan milikku maka binasalah aku”
Tapi waktu dia bersumpah itu, bambu tongkat itu cuman digantungkannya dan yang disumpahinya bukan tanah yang dipijaknya melainkan yang disumpahinya itu tanah dan air yang dipegangnya di dalam tongkat.
Nah maka orang Rejang mengakui kekalahan, setelah irang Rejang ini mengakui kekalahannya maka diusirnya oleh Atung Bungsu orang Rejang itu. Sampai sekrang daerah Rejang itu di daerah Rawas, ulu lagi daerah Curup, nah maka orang Rejang itu bermukim di daerah itu.
Nah inilah arti kata peran Atung Bungsi mudik Besemah. Setelah Atung Bungsu ini membuat dusun segala macam, maka telah beberapa lama dia menjadikan Besemah ini menjadi lima buah sumbai. Antara lain pertama-tama yang disebut Besemah, mungkin kalau putra Besemah tahu walaupun tidak akan paham benar, tetapi tahu dengan semboyan itu. Arti kata semidang ialah orang suku Pelang Kenidai, pejalang ialah orang daerah Benua Keling, Ulu Lurah, Sumbai Besar, Mangku Anom terbentuklah lima buah. Jadi Besemah ini telah jadi, sudah cukup ramai karena sudah ada lima buah sumbai bukan dusun. Arti sumbai itu suku, ini kan pecahannya suku. Jadi Besemah ini telah lengkap sudah penuh sampai ke Lintang sekarang ini telah penuh oleh manusia.
Nah maka  di dalam hal ini kelima sumbai ini menyatakan ingin membuat undang-undang, untuk peninggalan kepada anak cucu. Pejalang dan Semidang dimerdekakan karena sesuai dengan Pejalang selalu njalang sama saja dengan tidak di dusun merantau. Jadi dukuasakannya oleh Semidang dan Pejalang ini untuk membuat undang-undang itu kepada tiga buah sumbai yaitu sumbai Ulu Lurah, Mangku Anom dan Sumbai Besar. Nah pada suatu hari waktu sidang ketiga sumbai ini sumbai besar, mangku anom, ulu lurah ini berebut ingin menjadi ketua. Karena orang ini Ulu Lurah, Mangku Anom dan Sumbai Besar ini masih keturunan Semidang dan Pejalang, jadi masih berhak semua menjadi ahli waris.
Pejalang dan Semidang merupakan orang satu itulah. Nah pada waktu Pejalang silam maka timbulan Semidang jadi gelarnya sama. Jadi kalau kita motivasikan Pejalang dengan Semidang itu orang satu itulah timbul tenggelam-timbul tenggelam. Sesuai dengan Atung Bungsu karena Atung Bungsu bukan anak manusia biasa, dia turun sendiri ke dunia. Jadi dia itu dewa, dewa Atung Bungsu. Hanya saja dia itu mengikuti Ratu Sinuhun waktu dia melahirkan Ratu Sandang Biduk telah selesai semua dikemasi dimandikan segala macam, dibedung oleh kerajaan itu oleh Ratu Sinuhun. Nah waktu akan membangunkannya untuk memberinya makan, maka anak itu telah menjadi dua. Jadi yang kedua Atung Bungsu, kalau orang Jawa mengatakannya kalau Atung itu bujang, bungsu belakangan. Nah inilah maka dia dinamakan Atung Bungsu, tetapi dia menjadi anak Ratu Sinuhun semua. Jadi anak Ratu Sinuhun waktu itu menjadi tujuh, namun anak Ratu Sinuhun yang sebenarnya enam orang. Lima laki-laki satu perempuan, tetapi pendatangnya yang mendampingi Putri Sandang Biduk ialah Atung Bungsu. Nah ini sejarah yang kami dapat di Besemah ini.

Perilaku terpuji


     Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam adalah seorang yang sangat elok akhlaknya dan sangat agung wibawanya. Akhlak beliau adalah Al-Qur’an sebagaimana yang dituturkan ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata, yang artinya: “Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam adalah Al-Qur’an.” (HR: Muslim). Beliau juga pernah bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Adapun sifat sifat terpuji itu diantaranya adalah :
  • Tawadhu
  • Taat
  • Qana'an
  • Sabar
  • Khusnudzhon dll.

  •        Tawadhu


    Merendahkan diri (tawadhu’) adalah sifat yang sangat terpuji di hadapan Allah dan juga di hadapan seluruh makhluk-Nya. Setiap orang mencintai sifat ini sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintainya.
Tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah. Artinya, janganlah kamu memandang dirimu berada di atas semua orang. Atau engkau menganggap semua orang membutuhkan dirimu.
Lawan dari sifat tawadhu’ adalah takabbur (sombong), sifat yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah mendefinisikan sombong dengan sabdanya:
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (Shahih, HR. Muslim no. 91 dari hadits Abdullah bin Mas’ud z)
Tawadhu’ di Hadapan Kebenaran
     Menerima dan tunduk di hadapan kebenaran sebagai perwujudan tawadhu’ adalah sifat terpuji yang akan mengangkat derajat seseorang bahkan mengangkat derajat suatu kaum dan akan menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak akan berkurang harta yang dishadaqahkan dan Allah tidak akan menambah bagi seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan akan Allah angkat derajatnya.” (Shahih, HR. Muslim no. 556 dari shahabat Abu Hurairah z)
Ibnul Qayyim t dalam kitab Madarijus Salikin (2/333) berkata:
Barangsiapa yang angkuh untuk tunduk kepada kebenaran walaupun datang dari anak kecil atau orang yang dimarahinya atau yang dimusuhinya maka kesombongan orang tersebut hanyalah kesombongan kepada Allah karena Allah adalah Al-Haq, ucapannya haq, agamanya haq. Al-Haq datangnya dari Allah dan kepada-Nya akan kembali. Barangsiapa menyombongkan diri untuk menerima kebenaran berarti dia menolak segala yang datang dari Allah dan menyombongkan diri di hadapan-Nya.”
Perintah untuk Tawadhu’
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara: 215).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588).
Macam-macam Tawadhu’
1. Tawadhu’ yang terpuji yaitu ke-tawadhu’-an seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah.
2. Tawadhu’ yang dibenci yaitu tawadhu’-nya seseorang kepada pemilik dunia karena menginginkan dunia yang ada di sisinya. (Bahjatun Nazhirin, 1/657).

  •        Taat


     Beribadah secara Lillahitaalla (ikhlas) selalu taat, merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri dan sangat disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Taat secara bahasa adalah senantiasa tunduk dan patuh, baik terhadap Allah, Rasul maupun ulil amri. Hal ini sudah tertuang didalam Qs An Nisa ayat 59
“ Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul ( Sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya “.
     Taat pada Allah tidak hanya asal taat, didalam pelaksanaan teknisnya harus benar dan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dan dengan tampa alasan apapun menghentikan segala larangan-Nya. Sebenarnya apa-apa yang menjadi perintah Allah Taalla sudah tidak diragukan lagi pasti tersimpan segala kemaslahatan (kebaikan), sedangkan apa-apa yang menjadi larangan-Nya sudah tertulis akan segala kemudharatanya (keburukan). Rasul-Nya. Qs Ali Imran ayat 32 memperjelasnya :
“ Katakanla, taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir “.
    Begitu juga ketaatan kepada Rasul, yaitu Rasulullah Saw dengan selalu meimplementasikan yang terdapat dalam hadis beliau. Sebagai utusan Allah Nabi Muhammad Saw mempunyai tugas menyampaikan amanah kepada umat manusia tampa memandang status, jabatan, suku dsb. Oleh karena itu bagi setiap muslim yang taat kepada Allah Swt harus melengkapinya dengan mentaati segala perintah Rasulullah Saw sebagai utusan-Nya. Sebagai mana yang difirmankan Allah didalam Qs At Taqabun ayat 12
“ Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban rasul kami hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang “.
Dari Ibnu Umar Ra. Nabi Muhammad Saw bersabda :
“ Wajib bagi seorang muslim mendengarkan dan taat sesuai dengan yang disukai dan apabila diperintah untuk menjalankan maksiat jangan dengarkan dan jangan taati “. ( Hr. Muslim ).
    Ketatatan yang kita lakukan kepada Allah, Rasul dan ulil amri merupakan ketaatan yang akan berakibat baik terhadap amal ibadah kita selama ketatan tersebut tidak diselimuti oleh berbagai bentuk kebohongan, penyakit hati, kemunafikan dsb.  “ Dan hamba-hamba tuhan yang maha penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka.mereka mengucapkan kata-kata yang baik ‘. ( Qs Al Furqan-63 ).

  •        Qana'ah ( Berfikir Positif )


Qana’ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qana’ah bukan berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak. Nabi Muhammad SAW Bersabda :
" Abdullah bin Amru r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW, sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam dan rizqinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya. (H.R.Muslim)
orang yang memiliki sifat Qana’ah, memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah ketentuan Allah.
Firman Allah SWT :
" Tiada sesuatu yang melata di bumi melainkan ditangan Allah rezekinya". (Hud : 6)
Nabi SAW bersabda dalam salah satu hadisnya :
Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Nabi SAW : “ Bukanlah kekayaan itu banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati”. ( H.R.Bukhari dan Muslim)
karena hatinya senantiasa merasa berkecukupan, maka orang yang mempunyai sifat Qana’ah, terhindar dari sifat loba dan tamak, yang cirinya antara lain suka meminta-minta kepada sesama manusia karena merasa masih kurang puas dengan apa yang diberikan Allah kepadanya.
Disamping itu Qana’ah juga berfungsi sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batin yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia Allah.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam salah satu hadisnya :
”Qana’ah itu adalah simpanan yang tak akan pernah lenyap”. (H.R.Thabrani)

  •        Sabar


Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Macam-Macam Sabar
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah
Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).
Yaitu mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat dalam menangani semua urusan kalian. Begitu pula sabar menjadi sebab hamba bisa meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24).
Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.” (QS. Al Furqaan [25] : 75).
Selain itu Allah pun menjadikan sabar dan yakin sebagai sebab untuk mencapai kedudukan tertinggi yaitu kepemimpinan dalam hal agama. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “Dan Kami menjadikan di antara mereka (Bani Isra’il) para pemimpin yang memberikan petunjuk dengan titah Kami, karena mereka mau bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah [32]: 24) (Lihat Taisir Lathifil Mannaan, hal. 375).

  •        Khusnudzhon


Khusnudzon adalah suatu akhlak terpuji yang mengandung arti berbaik sangka dan lawannya adalah su’udzon : artinya berburuk sangka.
Sikap khusnudzon ini bisa dilakukan terhadap Allah Swt, terhadap diri sendiri, maupun terhadap sesama manusia.

Allah berfirman dalam hadits Qudsi, yang artinya :"Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku. Kalau ia berprasangka baik, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Bila ia berprasangka buruk, maka keburukan akan menimpanya".

Allah berfirman yang artinya:”Hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami mohon pertolongan..”(QS.1;4)

Allah berfrman yang artinya:”Apabila engkau mensyukuri nikmatKu, maka akan Aku tambah…”(QS.14;7)

Allah berfirman yang artinya:“Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.” Q.S Al-Hujuraat : 6

Allah berfirman yang ertinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.” Q.S Al-Hujuraat : 6

Fungsi Khusnudzhon

1)      Menentramkan jiwa.

2)      Mantapkan keimanan.

3)      Sikap tawaduk


4)      Tawakal

5)      Hidup menjadi ringan

6)      Hubungan persahabatan akan lebih baik

7)      Terhindar dari penyesalan akibat buruk sangka

8)      Selalu berbahagia atas segala kemajuan orang lain

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai? Maka, tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." QS Al Hujuraat:12

Menjauhi sifat-sifat tercela


Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:“Bukankah aku telah memberitahu kamu tentang ahli-ahli neraka? Mereka itu ialah orang-orang yang keras kepala, sombong, suka mengumpul harta tetapi tidak suka membelanjakannya untuk kebaikan”.

1. Keras kepala (degil) adalah sifat orang yang tidak mahu menerima kebenaran. Begitu juga orang yang tamak pada harta dan tidak suka membelanjakan harta untuk kebaikan kerana sombong, mereka ini tergolong sebagai ahli neraka.

2. Harta merupakan amanah Allah kepada menusia oleh itu ia hendaklah dibelanjakan untuk diri, keluarga dan orang-orang yang di bawah tanggungan serta memberi bantuan kepada orang yang memerlukannya dengan cara yang diredhai oleh Allah.

3. Islam amat melarang umatnya bersifat dengan sifat-sifat yang tercela, seperti sombong, takbur, riak, keras kepala, suka tamak dan sebagainya kerana semua sifat-sifat ini boleh menyeret seseorang itu ke dalam neraka.

Islam sangat menutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Oleh karena itu, Allah sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah. Nah, untuk mengenali hal tersebut sehingga kita mampu membentengi diri, marilah kita bersama-sama menganalisisnya dalam pembahasan kali ini.

Merampok
Merampas atau merampok harta orang lain yang kadang disertai dengan kekerasan, ancaman dan bahkan pembunuhan emrupakan perilaku yang sangat menggelisahkan dan mengerikan. Itu termasuk perbuatan haram dam merupakan dosa besar yang wajib dijauhi oleh setiap individu. Firman Allah SWT sebagai berikut.


       Artinya : “sesungguhyna pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasulnya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya) dengan demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS Al Maidah : 33) lihat al-Qur’an online di Google,

Firman Allah yang lain perihal pencurian yang dapat dihukum dengan potong tangan adalah sebagai berikut.

Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya, (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah dan Allah maha perkasa dan maha bijaksana.” (QS Al Maidah : 38) lihat al-Qur’an online di Goole,
Rasulullah SAW pernah bersabda.yang artinya : “Tidaklah seorang pencuri ketika mencuri itu ia beriman.” (HR Bukhari)

Membunuh

Hak-hak yang paling utama bagi setiap manusia yang dijamin pula oleh Islam adalah hak hidup, hak pemilikan, hak pemeliharaan kehormatan, hak kemerdekaan, hak persamaan, dan hak menuntut ilmu pengetahuan.

Diantara hak-hak tersebut, hak yang paling penting dan mendapat perhatian adalah hak hidup. Firman Allah SWT.

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu alasan yang benar.” (QS Al Isra : 33) lihat al-Qur’an online di Goole,

Allah SWT berfirman.

Artinya :“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah jahanam. Ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknyaserta menyediakan azab yang pedih baginya.” (QS An Nisa : 93) lihat al-Qur’an online di Goole,

Hadis nabi Muhammad SAW.artinya :

“Barang siapa membunuh dirinya dengan sesuatu maka kelak ia akan disiksa di hari kiamat nanti dengan barang tersebut.” (HR Muslim)

Jenis-jenis pembunuhan dan hukumannya berdasarkan Al Qur’an dan hadis dijelaskan sebagai berikut.

1. Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja yaitu merencanakan pembunuhan dalam keadaan jiwa sehat dan penuh kesadaran. Pembunuhan semacam ini dapat dihukum qisas artinya dihukum mati, kecuali dimaafkan oleh pihak keluarga korban dan kepadanya dituntut denda.
2. Pembunuhan yang terjadi tanpa disengaja dengan alat yang tidak mematikan. Hukumannya adalah penjara atau denda yang cukup berat.
3. Pembunuhan karena kesalahan atau kekhilafan semata-mata tanpa direncanakan dan tidak ada maksud sama sekali, misalnya kecelakaan. Hukuman tersangka penjara atau denda ringan.

Hal-hal di bawah ini dapat melatih diri kita untuk membentengi diri dari perilaku tercela, khusunya perbuatan membunuh.
  1. Membiasakan bersilaturahmi
  2. Mampu menahan amarah
  3. Mampu memaafkan kesalahan
  4. Berbuat adil
  5. Memperbanyak berbuat kebajikan
  6. Suka menolong
  7. Bersikap lemah lembut
  8. Meninggalkan hal-hal yang menyangkut riba
  9. Meneguhkan hati untuk mengikuti jalan yang lurus
  10. Memakan makanan yang halal dan thayyib
  11. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT
  12. Berlaku lurus terhadap manusia
  13. Tidak pelit atau kikir

Asusila

Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yangsaat ini cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat, terutama remaja. Islam dengan Al Qur’an dan sunah telah memasang bingkai bagi kehidupan manusia agar menjadi kehidupan yang indah dan bersih dari kerusakan moral.

Didalam Al Qur’an terdapat bebeapa ayat yang memuat informasi dan pengetahuan tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan. Firman Allah SWT

Artinya : “katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhyna Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An Nur : 30)

Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut.yang artinya : “Maka bertakwalah kepada Allah dalam hal wanita. Sebab kalian telah mengambil mereka dengan dasar amanah Allah dan telah kalian halalkan kemaluan mereka dengan kalimah Allah.” (HR Muslim)

Ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicu munculnya perilaku asusila di dalam suatu masyarakat tersebut.

1. Faktor lingkungan atau masyarakat yang cukup besar memberikan pengaruh terhadap tingkah laku sesorang, khususnya remaja yang kondisinya berada pada masa puberitas dan pencarian jati diri sehingga mereka rentan terhadap pengaruh tersebut.
2. Kurangnya keteladanan yang diberikan oleh pihak yang seharusnya memberi atau menjadi teladan. Keteladanan ini mutlak diperlukan, khusunya oleh remaja karena contoh atau teladan memberikan kemudahan untuk proses pembiasaan perilaku pada kehidupan sehari-hari mereka.
3. Kurangnya sikap konsisten dari pihak yang seharusnya memiliki tugas tersebut. Sikap tidak konsisten terkadang membuat seseorang tidak memiliki patokan yang jelas mengenai hal-hal mana yang boleh dan mana yang tidak.

Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

Ada beberapa pengertian dari hak asasi manusia antara lain :

  1. hak-hak dasar atau pokok bagi manusia sejak dilahirkan yang merupakan anugerah dari Allah yang Mahakuasa,
  2. hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Allah yang tidak bisa dilanggar oleh siapapun juga, atau
  3. hak dan kewajiban dasar manusia.
Berikut ini adalah isi yang terkandung dalam hak asasi manusia yang disepakati hampir di seluruh dunia

a. Kebebasan berpendapat, beragama, dan bergerak (Personal Right)
b. Hak memiliki, memberi, menjual dan memanfaatkan sesuatu (Properti Right)
c. Perlakuan sama dalam hukum dan pemerintahan (Right of legal Equality)
d. Ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih dan dipilih (Political Right)
e. Hak untuk memilih pendidikan dan pengembangan kebudayaan (Social Culture Right)
f. Perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (Prosedur Right)

Ada beberapa contoh perilaku yang merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Perilaku yang harus di jauhi tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Membunuh manusia
  2. Membunuh anak-anak meskipun karena takut miskin
  3. Mencuri
  4. Berzina
  5. Menipu atau berlaku curang
  6. Melakukan riba
  7. Melakukan judi atau maasyir.
  8. mengambil sesuatu yang bukan hak milik tidak halal
  9. Memakan harta anak yatim yang bukan hak
  10. menyuruh atau mendukung kemungkaran dan melarang atau mencegah kebaikan.
  11. Menganiaya
  12. Mengkhianati amanah dan menipu
  13. Menipu dan merusak hakim
  14. Membela pengkhianat
  15. Berkata-kata palsu dan memberi kesaksian palsu.
  16. Menyembunyikan kebenaran
  17. Berkata buruk
  18. Mengumpat
  19. Mengejek atau mengolok-olok
  20. Mematai-matai orang atau mencari kesalahan orang lain.
  21. Memperlakukan anak yatim dan orang miskin dengan buruk
  22. Menganggap rendah orang lain atau sombong
  23. Bermaksud jahat atau menuduh wanita yang baik berzina.
  24. Kikir atau bakhil
  25. Merugikan atau mengambil hak orang lain
  26. Membenci
  27. Merusak
  28. Menghina
  29. Memaksakan kehendak.
Iblis atau setan senantiasa berusaha menggoda manusia untuk melakukan perbuatan tercela. Mereka telah bersumpah untuk menyesatkan manusia sepanjang masa. Oleh karena itu, kita harus berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjebak atau tergoda rayuan iblis atau setan. Beberapa sikap yang menjadi perwujudan kita membenci sifat-sifat tercela tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Kita meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan semesta alam yang Mahakuasa serta maha berkehendak, sedangkan semua makhluk Nya derada didalm kekuasaan Nya. Oleh karena itu, kita harus mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT dari segala godaan setan yang terkutuk, mengingat Allah dan sifat-sifatnya setiap saat, selalu mengembalikan sesuatu baik ide atau niat apapun juga didalam hati kepada Allah sebelum berbuat atau melakukan niat tersebut, melaksanakan segala perintah Allah, terutama yang berkaitan dengan ibadah rukun Islam secara konsisten, dan gemar melakukan amal saleh seperti aksi bakti sosial.
  2. Menyisihkan harta atau rezeki yang digunakan untuk membantu orang-orang yang memerlukan bantuan atau terkena musibah
  3. Selalu mendukung, turut serta membantu, atau aktif mengikuti kegiatan yanng bersifat syiar atau dakwah
  4. Menggembirakan kaum dhuafa seperti anak yatim piatu, orang yang sedang sakit, fakir miskin dan lain sebagainya agar mereka turut merasakan kegembiraan dan perhatian dari saudaranya sesama muslim.

Hasud

Kata hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki. Dengki adalah satu sikap mental seseorang tidak senang orang lain mendapat kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya, sifat ini harus dihindari oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.


Rasulullah SAW telah bersabda,


Artinya: “Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR Ahmad dan Turmidzi)

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak diperbolehkan hasud kecuali kepada dua orang, yakni kepada seorang laki-laki yang diberikan al-Qur’an oleh Allah Swt sedangkan dia mengamalkannya siang dan malam; dan kepada seorang laki-laki yang diberikan harta oleh Allah Swt lalu dia menginfakannya di jalan yang benar siang dan malam”. (HR Bukhari dan Muslim)

1) Bahaya Sifat Hasud

a. menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan memikirkan bagaimana keadaan itu dapat hilang dari seseorang.
b.Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka menfitnah.
c. Menghancurkan kebaikan yang ada padanya. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Hendaklah engkau menjauhkan diri dari sifat hasud, sebab sifat hasud memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar.” (HR Abu Daud)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa kita diperintahkan menjauhi sifat hasud, karena sifat hasud dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

2) Cara Menghindari Hasud

a. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
b.Menyadari bahwa pemberiya’n dari Allah kepada manusia tidaklah sama, sesuai dengan kehendaknya
c. Menyadari bahwa hasud dapat menghapuskan kebaikan.

Riya’

Riya’ artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, ”Di hari kiamat nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melakukan protes, ‘Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka?’ Allah menjawab, ‘Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu dikatakan sebagai pemberani. Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai balasan dari perjuanganmu’ ”.

Allah SWT berfirman,‘Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (Al-Furqan: 23).

Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, ”Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.”

1.      Riya’ dalam Niat
Riya’ dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah.
Jika pekerjaan yang baik dilakukan dengan niat karena Allah maka perbuatan itu mempunyai nilai di sisi Allah. Jika dilakukan karena ingin mendapat sanjungan dan penghargaan dari orang lain, maka perbuatan itu tidak akan memperoleh pahala dari Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda: “sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya.” (HR Muslim)
2.      Riya’ dalam Perbuatan
“ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, . orang-orang yang berbuat riya’], dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS Al Maun : 4-7). “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An Nisa : 142).

Aniaya

Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan. Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidak sewengan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya.

Firman Allah SWT : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS Al Maidah : 33)

Januari 11, 2011

Daftar Peraih Ballon d’Or

Bagi pemain bernama lengkap " Lionel Andrés Messi " atau yang lebih di kenal dengan lionel messi ini adalah pemegang rekor peraih Ballon d'Or ke-4 kalinya berturutan (2009-2012), baginya sebagai pemain terbaik sepak bola di kolong dunia ini. bagi sang Messaias tahun 2010 bukan tahun terbaiknya bagai mana saja di ajang pentas termegah dunia ia gagal total bermain bersama timnas argentina di bawah asuhan seng legenda Diego Maradona, bergelar pemain terbaik dunia 2009 dan top skorer eropa ia gagal menceploskan sebiki gol pun. namun aksi ciamiknya di barcelona yang membawanya tetap di akui sebagi pesepak bola  di kolong dunia ini.Dalam perebutan pengakuan dunia ini Messi menyingkirkan dua rekan seklubnya; Xavi Hernandez dan Andres Iniesta yang berhasil membawa Spanyol merajai dunia dengan gelar juara Eopa 2008,2012 dan juara Dunia 2010.
Ia menjadi pemain pertama yang menyamai sukses Ronaldinho dan melewatinya, yang meraih penghargaan serupa dua kali pada tahun 2004 dan 2005.


Dan ini beberapa nama lain yang berhasil mendapat pengakuan sebagai pemain sepak bola terbaik di jagad ini :
  • 1956 - Stanley Matthews, Inggris, Blackpool
  • 1957 - Alfredo Di Stefano, Spanyol, Real Madrid
  • 1958 - Raymond Kopa, Prancis,Real Madrid
  • 1959 - Alfredo Di Stefano, Spanyol, Real Madrid
  • 1960 - Luis Suarez, Spanyol, Barcelona
  • 1961 - Omar Sivori, Italia, Juventus of Turin
  • 1962 - Josef Masopust, Cekoslovakia, Dukla Prague
  • 1963 - Lev Yashin, Uni Soviet, Dynamo Moscow
  • 1964 - Denis Law, Skotlandia, Manchester United
  • 1965 - Eusebio, Portugal, Benfica of Lisbon
  • 1966 - Bobby Charlton, Inggris, Manchester United
  • 1967 - Florian Albert, Hungaria, Ferencvaros
  • 1968 - George Best, Inggris, Manchester United
  • 1969 - Gianni Rivera, Italia, AC Milan
  • 1970 - Gerd Muller, Jerman Barat, Bayern Munich
  • 1971 - Johan Cruyff, Belanda, Ajax Amsterdam
  • 1972 - Franz Beckenbauer, Jerman Barat, Bayern Munich
  • 1973 - Johan Cruyff, Belanda, Barcelona
  • 1974 - Johan Cruyff, Belanda, Barcelona
  • 1975 - Oleg Blokhin, Uni Soviet, Dynamo Kiev
  • 1976 - Franz Beckenbauer, Jerman, Bayern Munich
  • 1977 - Allan Simonsen, Denmark, Borussia Moenchengladbach
  • 1978 - Kevin Keegan, Inggris, Hamburg SV
  • 1979 - Kevin Keegan, Inggris, Hamburg SV
  • 1980 - Karl-Heinz Rummenigge, Jerman Barat, Bayern Munich
  • 1981 - Karl-Heinz Rummenigge, Jerman Barat, Bayern Munich
  • 1982 - Paolo Rossi, Italia, Juventus of Turin
  • 1983 - Michel Platini, Prancis, Juventus of Turin
  • 1984 - Michel Platini, Prancis, Juventus of Turin
  • 1985 - Michel Platini, Prancis, Juventus of Turin
  • 1986 - Igor Belanov, uni Soviet, Dynamo Kiev
  • 1987 - Ruud Gullit, Belanda, AC Milan
  • 1988 - Marco Van Basten, Belanda, AC Milan
  • 1989 - Marco Van Basten, Belanda, AC Milan
  • 1990 - Lothar Matthaus, Jerman, Internazionale of Milan
  • 1991 - Jean-Pierre Papin, Prancis, Olympique Marseille
  • 1992 - Marco Van Basten, Belanda, AC Milan
  • 1993 - Roberto Baggio, Italia, Juventus of Turin
  • 1994 - Hristo Stoichkov, Bulgaria, Barcelona
  • 1995 - George Weah, Liberia, AC Milan
  • 1996 - Matthias Sammer, Jerman, Borussia Dortmund
  • 1997 - Ronaldo, Brasil, Internazionale of Milan
  • 1998 - Zinedine Zidane, Prancis, Juventus of Turin
  • 1999 - Rivaldo, Brasil, Barcelona
  • 2000 - Luis Figo, Portugal, Real Madrid
  • 2001 - Michael Owen, Inggris, Liverpool
  • 2002 - Ronaldo, Brasil, Real Madrid
  • 2003 - Pavel Nedved, Republik Cek, Juventus of Turin
  • 2004 - Andriy Shevchenko, Ukraina, AC Milan
  • 2005 - Ronaldinho, Brasil, Barcelona
  • 2006 - Fabio Cannavaro, Italia, Real Madrid
  • 2007 - Kaka, Brasil, AC Milan
  • 2008 - Cristiano Ronaldo, Portugal, Manchester United
  • 2009 - Lionel Messi, Argentina, Barcelona 
  • 2010 - Lionel Messi, Argentina, Barcelona
  • 2011 - Lionel Messi, Argentina, Barcelona
  • 2012 - Lionel Messi, Argentina, Barcelona
  • 2013 - Cristiano Ronaldo, Portugal, Real Madrid
  • 2014 - Cristiano Ronaldo, Portugal, Real Madrid
  • 2015 - Lionel Messi, Argentina, Barcelona



Januari 05, 2011

Alasan Kenapa Thailand Tidak Dijajah

Diliahat dari factor eksternal bagai kerajaan Thailand pada saat itu sangat menguntungkan walau masiah ada sedikit kekhawatiran. Akan terjadinya perang anatara dua Negara koloni tebesar yakni inggris dan prancis, karana pada saaat itu daerah Thailand di jadikan zona netral ( buffer states ) dan perbatasan anatara dua Negara koloni tersebut yakni menyangkut kekuasaan inggris di wilaya kamboja dan India dan begitu juga kekuasaan prancis di daratan indo-cina. Hal ini diperuntuhkan karna untuk menjaga kestabilitasan keamanan kedua wilaya tersebut di takutkan kedua rival tersebuat akan kembali bersengketa seperti halanya yang pernaha terjadi di daratan afrika. Selain itu, wilaya penduduk Thailand yang pada saat itu masih berkoloni dalam satu desa menjadi kekurangaan daya tarik penjajah baik dari sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya.

Factor internal lain yang mendorong Thailand bebas dari kolonisasi ialah kemajuaan dari segi ilmu pengetahuan walau di Thailand peradapannya tak semaju perdaban dunia barat. Tapi, dari kemajuan dunia pendidikannya dapat mengimbanginya. Banyak pribumi Thailand yang telah belajar di benua eropa sehingga warga Thailand mengerti kebiasaan orang-orang tanah eropa tersebut. Kekutan militer Thailand juga sudah di lengkapi dengan senjata mesiu walau sedikit hal ini dapat menjadi benteng pertahanan apa bila Thailand di serang oleh salah satu kekuatan colonial tersebut, raja Thailand juga sekipanya terbuka oleh kehidupan luar.

Ilmu-Ilmu Bantu Pembelajaran dan Penelitihan Sejarah


  • paleontology ( memmebahas mengenai kehiduapan makhluk hidup di bumi yang peernah ter jadi atau juga bias disebut memempelajari kehidupan masa lampau. Sejarah takan pernah lepas dari ilmu paleontology ini )
  • peleo-antropolagi ( kehidupan manusia masa lampau menjadi titik utamam bahasan ilmu ini )
  • arkeologi ( membahas hasil kebudayaan manusia pada masa laluyang kajiannya melalui data yang sistematis atas data badawi yang di tinggalkannya )
  • paleografi ( memebahas mengenai peninggalan sejarah yang bersifat tulisan )
  • epigrafi ( adalh cabang dari ilmu arkeologi yang membahas benda-benda bertulis yang berasal dari mas lampau )
  • ikonografi ( cabang sejarah yang bersiafat seni yang memempelajari identifikasi, deskrifsi dan interprestasi isi suatu gambar )
  • numismatic ( meembahas mengenai koin / uang-uang peninggalan masa lalu yang digunakan sebagai alat ekonomi yang pernah di gunakan pada massa itu )
  • keraminologi ( membahs mengenai peninggaln kuno terutama kramik-kramik hasil kebudayaan masyarakat yang pernah ada )
  • genalogi ( hal ini lebih berkaitan dengan permasalahan garis keturunan yang ada, ini du butuhkan untuk memembahas menga\enai hubungkan kekekrabatan dari suatu individu dengan suku bangsanya )
  • filologi ( mempelajari peningalan naskah-naskah kuno peninggalan perdapan manusia mas lalu )
  • etnografi ( cabang ilmu sejarah yang berkaiatan dengan dunia pemetahan baik di lahat dari segi geografis maupun astronomisnya, hal ini takakn pernah lepas dari ilmu sejarah karma lokasi / wilaya adalah panggung bagi kehudupan sejarah )
  • imu-ilmu social ( hal ini sangat berkaitan dengan sejarah walau sejarah bukan ilmu social murni, pembelajaran ini untuk lebih dapat mendekatan pendekatan ilmu sejarah baik dari segi ilmu pengetahuaan ataas memembahas kehidupan masyarakat dari kacamata sejarawan )
  • linguistic ( memembahaas mengenai segi kebahsaan masyarakat )
  • statistic ( peneraapan data-data yang sistematis untuk penulisan atua pemaparan sejarah yang lebih akuarat hasilanaya )
  • computer dan internet ( seiring dengan kemajuan zaman dan globalisasi computer dan internet adalah kebutuhan yang suadah bersifat primer, sekarang kehidupan lebih mengarah kearah komputerisasi semapai-sampai menjalar kedunia tulis menulis manusia moderen sekarang, selain itu juga dari internet juga dapat membantu dalam penulisan, pencarian data, publikasi,maupaun pencariaan kritik sumber untuk memeperkaya hasil karya sejarah )

Metode Ilmu Sejarah


metode sejarah dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang sistematis dalam merekonstruksi masa lampau.Terdapat empat langkah metode sejarah yang wajib hukumnya dilaksanakan oleh sejarawan dalam menulis karya sejarah. Empat langkah tersebut ialah :

1. Heuristik

Heuristik artinya mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang terkait dengan topik penelitian. Atau juga dapat di artikan sebagai kegiatan ber­upa penghimpunan jejak-jejak masa lampau, yakni peninggalan sejarah atau sumber apa saja yang dapat dijadikan informasi dalam pengeritian studi sejarah. Langakah- langkah dalam menghimpun data sejarah :

a.      memilih subjek penulisan yang berdasarkan prinsip (dimana, siapa, bilamana, dan apa)
Pertanyaan tersebut berke­naan dengan aspek geografis, biografis, kronologis, fungsio­nal atau okupasional. Dari pertanyaan pokok itulah ber­bagai keharusan konseptual dilakukan dan berbagai pro­ses pengerjaan penelitian dan penulisan dijalani. Perta­nyaan tersebut berfungsi un­tuk menentukan penting atau tidaknya suatu peristiwa dite­liti. Juga sebagai alat untuk menentukan hal-hal mana yang bisa dijadikan “fakta se­jarah”

b.      mencari informasi subjek berdasarkan macam sumber-sumber yang ada

sumber tersebut dapat di perolah dari :


  1. Rekaman sezaman yang ter­diri dari instruksi atau perintah, rekaman stenografis dan fonografis, surat niaga dan hukum, serta buku catatan pribadi dan memorandum prive
  2. Laporan konfiden­sial yang terdiri berita resmi militer dan diplomatik, jurnal atau buku harian, dan surat-surat pribadi
  3. Laporan-la­poran umum yang terdiri dari laporan dan berita surat ka­bar, memoar dan otobiografi, sejarah “resmi” suatu in­stansi, perusahaan dan seje­nisnya.
  4. Quesionaris tertu­lis
  5. Dokumen pemerintah dan kompilasi, terdiri dari ri­salah instansi pemerintah, undang-undang dan per­aturan;
  6. Pernyataan opini, terdiri tajuk rencana, esei, pi­dato, brosur, surat kepada re­daksi, dan sejenisnya;
  7. Fiksi, nyanyian, dan puisi;
  8. Folklore, nama tempat, dan pepatah.
Delapan sumber informasi ter­sebut bukanlah sumber sejarah dalam arti sebenarnya. Artinya ia hanya sebagai sarana untuk mencari keterangan tentang sub­jek. Sedangkan sumber sejarah itu sendiri adalah hasil yang di­peroleh dari pencarian informasi tersebut yang nantinya diguna­kan dalam penulisan sejarah se­telah melalui tahapan pengujian.

Nu­groho Notosusantoelah mengklasifikasikannya ke dalam tiga bentuk yang seder­hana yakni:


  1. Sumber benda; menyangkut benda-benda arkeologis, efigrafi, numistik, dan benda sejenis lainnya;
  2. Sum­ber tertulis, terdiri dari buku-buku dan dokumen;
  3. Sumber lisan, terdiri dari hasil wawan­cara dan tradisi lisan (oral tradi­tion).
Ada beberapa teknik pengum­pulan data yang dapat dipergunakan dalam metode se­jarah, seperti: studi kepusta­kaan, pengamatan lapangan, wa­wancara (interview). Dapat pula digunakan teknik lain seperti questionnaires, pendekatan te­matis (topical approach) beserta berbagai perangkat ilmu bantu lainnya, terutama digunakan ter­hadap topik yang mengarah ke­pada studi kasus (case study).

2. Kritik

Hasil pengerjaan studi sejarah yang akademis atau kritis me­merlukan fakta-fakta yang telah teruji. Oleh karena itu, data-data yang diperoleh melalui tahapan heuristik terlebih dahulu harus dikritik atau disaring sehingga diperoleh fakta-fakta yang sob­jektif mungkin. Kritik tersebut berupa kritik tentang otentitas­nya (kritik ekstern) maupun kre­dibilitas isinya (kritik intern), di­lakukan ketika dan sesudah pengumpulan data berlangsung.Sumber sejarah yang telah dikritik menjadi data sejarah.

Kritik ekstern terhadap sum­ber lisan kalau memang meng­gunakan teknik wawancara dilakukan terhadap para informan yang akan diwawancarai. In­forman harus memiliki kemampuan untuk memberikan kete­rangan yang sebenarnya. Hal itu dapat dilihat dari keterlibatan­nya atas suatu peristiwa, serta tingkat keintelektualannya. Ca­ranya antara lain dengan jalan meminta keterangan kepada para informan tentang keterli­batan informan lainnya atas peristiwa tersebut.

Kritik ekstern terhadap sum­ber tertulis perlu dilakukan agar tidak terperangkap kepada doku­men palsu. Oleh karena itu perlu dipertanyakan tentang otentik atau tidak sejatinya suatu sumber. Juga perlu diketahui ten­tang asli dan utuhnya sumber-sumber. Kalau sebuah dokumen tidak lagi utuh atau cacat, seo­rang sejarawan harus mengada­kan restorasi teks agar doku­men tersebut kembali utuh da­lam arti isi yang terkandung dapat diterima secara ilmiah. Untuk itu diperlukan berbagai ilmu bantu sejarah yang dapat memberikan penjelasan yang lo­gis atas dokumen tersebut, se­perti arkeologi, filologi, dan se­bagainya.

Kritik intern terhadap sumber tertulis terutama dilakukan de­ngan jalan melihat kompetensi, atau kehadiran pengarang terha­dap waktu atau peristiwa. Ke­pentingan pengarang, sikap berat sebelah serta motif peng­arang, juga sangat perlu untuk diketahui guna menentukan kre­dibilitas isi tulisan. Sedangkan terhadap sumber tertulis berupa dokumen, dilakukan dengan me­lihat segi semantik, hermeneu­tik, dan pemahaman terhadap historical mindedness.

Data sejarah belum bisa dikatakan fakta sejarah. untuk menjadi fakta sejarah maka data sejarah harus dikoroborasikan atau didukung oleh data sejarah lainnya. Dukungan tersebut akan menghasilkan fakta sejarah yang mendekati kepastian atau hanya dugaan. Bisa saja satu data sejarah menjadi fakta sejarah, selama tidak ada pertentangan di dalamnya, ini dinamakan prinsip argumentum ex silentio.

4. Interpretasi

Interpretasi adalah proses pemaknaan fakta sejarah. Dalam interpretasi, terdapat dua poin penting, yaitu sintesis (menyatukan) dan analisis (menguraikan). Fakta-fakta sejarah dapat diuraikan dan disatukan sehingga mempunyai makna yang berkaitan satu dengan lainnya.

Fakta-fakta sejarah ha­rus diinterpretasikan atau ditaf­sirkan agar sesuatu peristiwa da­pat direkonstruksikan dengan baik, yakni dengan jalan menye­leksi, menyusun, mengurangi te­kanan, dan menempatkan fakta dalam urutan kausal. Dengan demikian, tidak hanya perta­nyaan dimana, siapa, bilamana, dan apa yang perlu dijawab, te­tapi juga yang berkenaan dengan kata mengapa dan apa jadinya.

Perlu pula dikemukakan di­ sini, bahwa dalam tahapan interpretasi inilah subjektifitas seja­rawan bermula dan turut mewarnai tulisannya dan hal itu tak dapat dihindarkan. Walau demikian, seorang sejarawan ha­rus berusaha sedapat mungkin menekan subjektifitasnya dan tahu posisi dirinya sehingga nantinya tidak membias ke dalam isi tulisannya.

5. Historiografi

Tahap kelima ini adalah tahap terakhir metode sejarah. Setelah sumber dikumpulkan kemudian dikritik (seleksi) menjadi data dan kemudian dimaknai menjadi fakta, langkah terakhir adalah menyusun semuanya menjadi satu tulisan utuh berbentuk narasi kronologis. Imajinasi sejarawan bermain disini, tetapi tetap terbatas pada fakta-fakta sejarah yang ada. Semuanya ditulis berdasarkan urut-urutan waktu.


Dalam historiografi modern (sejarah kritis), seorang sejarawan yang piawai tidak lagi terpaku ke­pada bentuk penulisan yang naratif atau deskriptif, tetapi de­ngan multidimensionalnya le­bih mengarah kepada bentuk yang analitis karena dirasakan lebih scientific dan mempunyai kemampuan memberi kete­rangan yang lebih unggul diban­dingkan dengan apa yang ditampilkan oleh sejarawan konvensio­nal dengan sejarah naratifnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Blog Themes | Bloggerized by andri pradinata - Gold Blogger Themes | AP14